Bontang (ANTARA Kaltim News)- Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai langka dalam sepekan terakhir dan ditandai dengan antrian panjang hampir tiap hari di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Benar dalam sepekan ini BBM mulai langka lagi, sudah antri di SPBU pas giliran ngisi ternyata habis lagi. Saya terpaksa beli di penjual eceran," kata seorang sopir travel, Aries, di Bontang, Senin.
Aries mengaku karena kelangkaan BBM maka membuat tarif travel dinaikkan. Karena harus beli di eceran yang harganya naik sampai 30 persen maka menyesuaikan harga beli bensin, tarif travel dinaikkan. Tidak hanya bensin, solar juga mengalami kelangkaan, di sejumlah SPBU.
Hari ini SPBU yang kosong SPBU Kopkar PKT, Agen BBM Koperasi Boi Bulen, SPBU Akawy. Nampak deretan mobil antri walau SPBU Akawy ditutup. Sabtu lalu, antrian panjang juga nampak di SPBU Tanjung Laut.
Dilaporkan, hasil pantauan dalam sepekan terakhir, antrian panjang dan kekosongan BBM di sejumlah SPBU di Bontang maupun Jalan Poros Bontang Samarinda, bahkan di Kota Samarinda sendiri, juga mengalami hal yang sama.
Hal yang ironis, BBM di SPBU terbilang mulai langka, namun para penadah premium alias memindahkan premium dari tangki ke jeriken untuk kemudian dijual kembali ke pedagang eceran makin marak.
Kelangkaan BBM disatu sisi menimbulkan kejengkelan para pemilik kendaraan yang harus antri atau kecele. Bagi penjual bensin eceran membawa berkah dengan meraup keuntungan lumayan per harinya.
Mereka dengan modal mau antri BBM dengan berbagai modus seperti membeli bensin dengan memakai motor laki-laki yang tangkinya bisa memuat sekian liter bensin, memodifikasi tangki vesva, membeli mobil bekas khusus untuk kulakan bensin, hingga beli bensin dari pemilik mobil dengan berbagi hasil.
Pada dasarnya petugas SPBU juga mengetahui para langganan pembeli yang merupakan pengecer BBM. Bahkan fenomina berjejer penjual bensin eceran di sekitar SPBU baik di Bontang, Jl Poros Bontang Samarinda sudah lumrah adanya.(*)
BBM Di Bontang Langka
Senin, 5 Desember 2011 13:06 WIB