Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin wakil ketuanya, H Mulyadi, meninjau lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu siang.
"Kami ke sini untuk melihat langsung dan mengumpulkan informasi tentang musibah ini, sebagai bahan rapat di DPR RI, Kamis (1/12) sehingga kami bisa mengambil keputusan politik terkait ambruknya jembatan ini," ujar Mulyadi kepada Bupati Kukar Rita Widyasari dan Kapolda Kaltim Irjen Polisi Bambang Widaryatmo dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo yang menyambut kedatangan rombongan Komisi V DPR RI di lokasi ambruknya jembatan.
Hal pertama yang ditanyakan Mulyadi adalah bagaimana evakuasi korban, serta penanganan korban selamat.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo mengatakan, pihaknya terus melakukan evakuasi korban, baik dengan penyisiran permukaan Sungai Mahakam maupun penyelaman.
"Namun penyelaman terkendala dengan jarak pandang nol sehingga tak bisa melihat apa-apa, dan juga arus sungai yang kuat," ujarnya.
Sementara Bupati Kukar Rita Widyasari menambahkan bahwa dalam evakuasi pihak Pemkab Kukar sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan tim penyelamat.
"Segala biaya korban yang dirawat di rumah sakit juga kami tanggung. Kami juga menyiapkan santunan yaitu untuk koban meninggal meninggal Rp25 juta, cidera berat Rp10 juta dan cidera ringan Rp5 juta," ujarnya.
Secara terpisah ditemui usai pertemuan tersebut, Mulyadi mengatakan mengenai penyebab ambruknya jembatan tersebut perlu dilakukan secara teknis oleh tim ahli, dengan mengumpulkan berbagai informasi tentang jembatan tersebut.
"Jadi siapa yang bertanggung jawab baik secara perdata maupun pidana, kita belum tau," katanya.
Hingga berita ini dibuat, jumlah korban meninggal dunia yang ditemukan jenazahnya menjadi 19 orang.
18 korban sudah teridentifikasi, sedangkan korban terakhir yang ditemukan usai Komisi V DPR RI meninjau jembatan naas tersebut, belum diketahui identitasnya.(*)
Komisi V DPR Tinjau Jembatan Ambruk
Rabu, 30 November 2011 14:59 WIB