Balikpapan, (Antaranews Kaltim) – Selain polisi, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI juga menurunkan tim untuk turut menyelidiki peristiwa ledakan yang terjadi di Kapal Motor (KM) Amalia yang tengah sandar di Dermaga Loa Bakung, Samarinda, Selasa (5/2).
“Kami berkoordinasi dengan polisi, sebab KM Amalia ini juga mengangkut elpiji berbagai kemasan,” kata Manajer Humas dan CSR PT Pertamina (Persero) Regional Kalimantan Yudi Nugraha.
Elpiji yang diangkut adalah kemasan 3 kg dan 12 kg, selain cat dan sembako. Tercatat ada 300 tabung elpiji 3 kg, 75 tabung 12 kg, dan 20 tabung Bright Gas 5,5 kg. Tabung-tabung tersebut berisi gas dengan segel terpasang di katup ke luar gas.
Pertamina menduga tabung-tabung elpiji tersebut, terutama kemasan 3 kg yang merupakan barang subsidi, didapat dari pengecer-pengecer di Samarinda. Diketahui KM Amalia akan berangkat menuju Biduk-Biduk, Berau.
Sebagai barang subsidi, elpiji kemasan 3 kg peredarannya diawasi ketat oleh Pertamina agar tepat sasaran dan jangan sampai dinikmati yang tidak berhak.
Elpiji 3 kg hanya untuk pengusaha mikro atau dengan omset di bawah Rp700 ribu sehari, dan rumah tangga miskin. Di tabung gas yang juga disebut tabung melon itu bahkan tertulis dengan cat putih ‘Untuk Warga Miskin’.
"Kami akan bertindak tegas dengan menjatuhkan sanksi bila terbukti ada keterlibatan agen dan pangkalan dalam menyuplai ratusan elpiji 3 kg tersebut,” tandas Yudi Nugraha.
Ledakan di KM Amalia terjadi pada pukul 21.30 Selasa malam. Ledakan itu mengakibatkan 2 orang tewas dan 3 orang luka-luka. Kedua orang yang tewas sebelumnya hilang selama 2 hari setelah ledakan terjadi.
Ledakan itu juga mengenai KM Tanjung, juga kapal pengangkut barang dengan tujuan Kabupaten Mahakam Ulu.
Di sisi lain, Pertamina memastikan bahwa distribusi elpiji di Samarinda lancar dan stok aman. Begitu juga dengan stok dan distribusi untuk Biduk-Biduk, kecamatan di pojok tenggara Kabupaten Berau.
Menurut Yudi, di Samarinda rata-rata perbulan dibutuhkan 740 ribu tabung 3 kg.
“Agen di Berau ada 5. Satu ada di Biduk-Biduk. Pangkalan ini menyalurkan perbulan sekitar 2.800 tabung khusus Biduk-Biduk saja,” demikian Yudi Nugraha.