Samarinda, (Antaranews Kaltim)- Jalan poros yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yakni Kecamatan Sanga- Sanga menuju Kecamatan Muara Jawa mengalami longsor, pada Kamis siang.
Peristiwa tersebut memutuskan akses utama transportasi yang menghubungkan wilayah Sanga- Sanga ke Muara Jawa.
Sejumlah rumah penduduk yang berada di pinggir jalan dikabarkan juga ikut tergerus lapisan tanah.
"Kami langsung melakukan pengamanam kepada pemilik rumah dan warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian. Saat ini para warga yang menjadi korban ada yang mengungsi di tempat keluarganya ,” kata Kapolsek Sanga-Sanga Iptu Muhammad Afnan, dihubungi Kamis sore.
Menurut Afnan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meski sejumlah rumah ada yang rusak parah akibat longsor.
Warga RT 9 Kelurahan Kampung Jawa, Suhartono menuturkan, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 14.00 Wita, dan saat itu dia sedang tidur dirumah.
"Saya tadi sedang tiduran di rumah, kemudian saya dengar suara gemuruh. Ternyata rumah di depan seberang warung milik anak saya amblas karena longsor,” terangnya.
Saat ini di lokasi kejadian telah di pasang garis pembatas Polsek Sanga-Sanga, Koramil dan BPBD Kukar.
Camat Sanga-Sanga, Gunawan mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas PU Provinsi serta kepada Plt Bupati Kukar dan Dinas Perhubungan.
"Insya Allah besok (Jumat,Red.) mereka akan ke sini untuk meninjau,” Gunawan.
Dia mengatakan bahwa lokasi longsor letaknya hanya 100 meter dari lokasi penggalian tambang batu bara, meski belum bisa dipastikan pemegang izinnya.
"Kami belum mengetahui secara pasti apakah tambang itu masih beroperasi atau tidak atau milik PT ABN atau bukan," katanya.
Diketahui, kejadian putusnya jalan penghubung ini sudah dua kali terjadi di Sanga-Sanga. Hal serupa terjadi pada tahun 2013, Jalan Karya Sakti, Kelurahan Sarijaya, Sangasanga akibat pertambangan batu bara milik PT Amelia.