Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur menargetkan operasional jaringan telekomunikasi melalui fiber optik bisa aktif setidaknya akhir 2018 karena saat ini masih proses pemasangan kabel dalam tanah.
"Targetnya paling lambat akhir tahun ini bisa dimanfaatkan masyarakat, mengingat sekarang ada yang proses penggalian tanah dan sebagian sudah penimbunan di sepanjang pinggir jalan yang dilalui kabel,"ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mahulu Nasution Hibau Djaang di Ujoh Bilang, Rabu.
Keberadaan jaringan telekomunikasi via fiber optik akan memudahkan masyarakat mengakses layanan internet atau data, baik 3G, 4G, bahkan generasi di atasnya, sehingga layanan data yang selama ini masih mengandalkan satelit dan lambat diakses, dapat terjawab dengan hadirnya fiber optik.
Saat ini, lanjutnya, penggalian dan pemasangan kabel optik dalam tanah dari Kabupaten Kutai Barat sudah sampai Ibu Kota Mahakan Ulu, yakni di Ujoh Bilang yang akan dilanjutkan dengan pengecoran di atas tanah yang sudah digali dan dipasangi kabel optik.
Ia menuturkan hingga sekarang masyarakat setempat dalam keperluan mengakses data masih mengadalkan layanan internet dari satelit, yakni melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal).
VSAT merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan berdiameter kurang dari tiga meter yang fungsi utamanya menerima dan mengirim data ke satelit.
Untuk memasang satu unit VSAT sesungguhnya biayanya tinggi karena di kisaran Rp40 juta, sehingga kondisi itu tentu tidak menguntungkan masyarakat perbatasan yang rata-rata tingkat pendapatannya masih rendah.
Di sisi lain, teknologi VSAT memiliki kapasitas terbatas sehingga ketika pengguna mengakses data, tentu menjadi lambat dan lebih sering tidak tersambung.
Namun, kata dia, karena belum ada pilihan lain, mau tidak mau teknologi itulah yang masih digunakan hingga kini.
Ia juga mengatakan bahwa Pemkab Mahulu bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun lalu telah membantu pemasangan VSAT di sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah-sekolah, puskesmas, bahkan sejumlah perkantoran.
Ia memaklumi bahwa tingkat pengguna internet ketimbang kapasitas yang tersedia dari VSAT tidak sebanding, sehingga kapasitas VSAT yang terbatas itu menjadi lebih lambat diakses ketika jumlah penggunanya bertambah.
"Untuk itu kami imbau kepada semua pihak, jangan gunakan internet pada hal-hal yang tidak penting, seperti `game`, medsos, dan mengunduh data lain yang tak penting, tapi manfaatkan kapasitas yang terbatas ini dengan bijak, sehingga institusi yang perlu mengirim informasi dan data penting tidak terganggu,"ucap Hibau.(*)