Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu di Provinsi Kalimantan Timur masih kekurangan 1.084 Aparatur Sipil Negara, dari total kebutuhan 2.000 ASN.
"ASN yang ada baru 916 orang, kekurangan didominasi ASN untuk bidang kesehatan baik tenaga medis maupun nonmedis, kemudian ASN untuk tenaga pendidik dan kependidikan,"ujar Sekretaris Kabupaten Mahakam Ulu, Yohanes Avun di Ujoh Bilang, Jumat.
Untuk membantu kerja ASN di Mahulu, saat ini masih banyak dibantu oleh tenaga honor daerah karena pegawai honor di kabupaten yang berbatasan darat dengan Serawak, Malaysia, ini jumlahnya lebih banyak ketimbang jumlah ASN.
Ia juga mengatakan bahwa Pemkab Mahulu telah mengusulkan perekrutan sekitar 600 ASN untuk dilakukan penerimaan pada 2019, sehingga harapan dari usulan ini dapat disetujui oleh Kementerian PAN RB.
"Kami maunya kebutuhan ASN yang totalnya mencapai 2.000 orang ini bisa langsung dipenuhi, tapi itu tidak mungkin karena harus menyesuikan dengan kondisi keungan daerah, makanya secara bertahap akan dipenuhi dengan usulan untuk tahun depan melalui perekrutan 600 formasi,"tuturnya.
Ia melanjutkan, saat ini di Mahulu memiliki dua rumah sakit, sehingga keberadaannya tentu membutuhkan ASN untuk tenaga kesehatan seperti dokter, dokter gigi, dokter spesialis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian dan lainnya.
Hal ini merupakan kebutuhan mendasar untuk meningkatkan pelayanan bidang kesehatan, karena untuk memperoleh pelayanan kesehatan merupakan hak setiap warga negara, termasuk warga yang tinggal di pedesaan dan kawasan perbatasan seperti di Kabupaten Mahulu.
Pihaknya saat ini menginginkan adanya bantuan dokter spesialis dari Pemprov Kaltim yang bertugas di sejumlah rumah sakit di Samarinda, bisa secara giliran dikirim ke Mahulu untuk membantu rumah sakit di Mahulu sekitar dua minggu, kemudian balik lagi ke Samarinda.
Pemprov Kaltim memiliki rumah sakit dan memiliki banyak dokter, termasuk sejumlah dokter spesialis, jadi kami berharap pemprov bisa memperhatikan warga di perbatasan, yakni dengan mengrimkan dokter spesialis secara bergantian per satu minggu atau dua minggu, supaya rumah sakit kami juga ada dokter spesialisnya,"ucap Yohanes.
Sedangkan untuk jangka panjang, pihaknya akan melakukan perekrutan dokter sepesialis secara mandiri untuk bertugas pada dua rumah sakit tersebut, termasuk dokter spesialis yang juga akan ditempatkan pada lima Puskesmas yang tersebar di lima kecamatan. (*)