Penajam (Antaranews Kaltim) - Syarat administrasi pengoperasian stasiun pengisian bahan bakar elpji di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah rampung dan selanjutnya menentukan jalur pendistribusian bahan mentah elpji dari Kota Balikpapan ke SPBE.
"Pertamina kini tinggal menentukan jalur pendistribusian bahan mentah dari Balikpapan untuk dapat mengoperasikan SPBE itu secara berkelanjutan," kata Pelaksana Tugas Kepala Disperindagkop UKM Penajam Paser Utara Ahmad Usman, ditemui Antara di Penajam, Selasa.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mulai menjajaki pendistribusian bahan mentah elpiji melalui jalur laut dengan menggunakan sarana angkutan penyeberangan kapal feri.
"Jalur darat dari Balikpapan melalui Sepaku menuju simpang Silkar terlalu memakan waktu," tambahnya.
Menurut ia, kondisi jalan yang masih rusak parah di wilayah Kecamatan Sepaku mengakibatkan pengiriman bahan mentah elpji membutuhkan waktu minimal delapan jam.
Sedangkan pendistribusian bahan mentah elpiji dari Kota Balikpapan ke SPBE ditargetkan sebanyak tiga kali dalam sehari.
"Pemerintah kabupaten mulai menjajaki jalur laut menggunakan kapal feri untuk mempercepat pengiriman bahan mentah elpiji itu ke SPBE," kata Usman.
SPBE di Kecamatan Babulu dengan kapasitas 50 ton itu memiliki sebanyak 12 "nozel" atau selang penyaluran dan dispenser.
Pengoperasian SPBE di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, diharapkan dapat memasok dan mendistrbusikan elpiji tabung kemasan 3 kilogram hingga daerah pelosok di wilayah Penajam Paser Utara.
"Pemerintah Kabupaten menginginkan SPBE dapat melayani kebutuhan masyarakat desa/kelurahan, termasuk daerah pelosok di empat kecamatan," tambah Usman, yang juga Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara.
SPBE yang dikelola PT Bintang Babulu Mandiri (mitra PT Pertamina) tersebut akan melayani dua daerah, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.(*)
Syarat administrasi pengoperasian SPBE Penajam sudah rampung
Selasa, 15 Mei 2018 20:28 WIB