Penajam (Antaranews Kaltim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mewaspadai penurunan ketinggian air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku jika hujan tidak sering turun, kata Direktur PDAM Danum Taka, M Taufik.
"Kami waspada kondisi kering atau kemarau, karena air baku PDAM masih sangat tergantung pada hujan," jelas Taufik ketika ditemui Antara di Penajam, Selasa.
Perusahaan Daerah Air Miunum (PDAM) Danum Taka menjamin pendistribusian air bersih ke rumah pelanggan akan lancar, jika debit air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku berada dilevel setengah meter dari permukaan tanah.
Taufik menjelaskan, faktor terjadinya gangguan distribusi air bersih ke rumah pelanggan, dipengaruhi penurunan ketinggian air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku karena dipengaruhi hujan tidak sering turun atau kemarau.
Namun ia memastikan, debit air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku masih mencukupi, diharapkan selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah distribusi air bersih tetap lancar.
"Saat ini ketinggian air Sungai Lawe-Lawe sebagai sumber air baku PDAM mencapai satu meter setengah dari permukaan tanah," ungkap Taufik.
Ia menimpali lagi, "titik aman debit air Sungai Lawe-Lawe untuk produksi air bersih itu setengah meter dari permukaan tanah."
Pasokan air bersih PDAM ke rumah pelanggan juga dipengaruhi pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN secara mendadak atau tiba-tiba.
Untuk mengantisipasi pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN tersebut lanjut Taufik, instansinya telah menyiapkan mesin genset.
PDAM Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara juga merehabilitasi pompa air IPAM (instalasi pengolahan air minum) Lawe-Lawe, serta menguras kolam pengolahan air.
"Rehabilitasi IPAM Lawe-Lawe dan pengurasan kolam pengolahan air itu, untuk menjaga palayanan dan kualitas air bersih ke pelanggan selama puasa hingga lebaran," tambah Taufik.(*/Kominfo PPU)
PDAM Penajam waspadai penurunan ketinggian air baku
Selasa, 15 Mei 2018 10:18 WIB