Jakarta (ANTARA) - Ketua klub bulu tangkis SGS Bandung Taufik Hidayat mempersilakan pemain binaannya yang sudah meraih prestasi internasional hijrah ke klub lain jika merasa sudah tidak sejalan dengan kebijakan klub ini.
SGS Bandung saat ini mempunyai dua atlet yang terbilang moncer dan menjadi penghuni pelatnas Cipayung yakni pemain ganda putra Fajar Alfian yang berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto (PB Jaya Raya) dan pemain tunggal putra Anthony Ginting.
"Silakan saja kalau pindah klub, namun semuanya harus sesuai dengan aturan. Kalau sudah pindah prestasinya harus lebih baik lagi. Jangan cuma perkara dia emosi, dia marah terus pindah," kata Taufik saat berbincang dengan media di Jakarta, Kamis.
Pernyataan legenda hidup bulu tangkis Indonesia ini tidak lepas dari banyak klub yang memberikan bonus kepada pemainnya yang sukses menjadi juara internasional. Tapi pihaknya belum bisa memberikan yang sama dengan klub lain.
Seperti pasangan Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto. Pemain ini selalu mendapatkan bonus dari klubnya, PB Jaya Raya, jika sukses menjadi juara. Hal sama juga diberikan klub besar lain seperti PB Djarum.
"Selama ini klub mampu saja yang memberi bonus. Tidak bisa disamaratakan. Bonus itu tetap sesuai dengan kemampuan klub," kata peraih medali emas Olimpiade Athena itu.
Mengenai aturan hijrah pemain, mantan staf khusus Menpora itu mengatakan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) sudah menerbitkan aturan yang harus dijalani andai pemain akan pindah klub.
"Ada biaya transfer, untuk besarannya sesuai dengan ranking. Kalau enggak salah paling rendah Rp2 miliar. Jika ranking tinggi, biaya juga mengikuti," kata pemilik Taufik Hidayat Arena itu.
Bapak dua anak itu menambahkan biaya tersebut bisa saja naik, tergantung pihak klub dalam hal ini SGS Bandung. Jika hijrah benar-benar dilakukan pemainnya, Taufik menyebut uang transfer akan digunakan untuk melakukan pembinaan hingga pencarian atlet potensial di daerah.