Direktur RSUD AW Sjahranie dr Rachim Dinata SpS dikonfimasi wartawan di Samarinda, Sabtu siang, menjelaskan, ada pembuluh darah di kepala Nusyirwan Ismail yang pecah dan menyebabkan munculnya gumpalan darah.
"Ada dua penyebab stroke, yang pertama karena penyumbatan pembuluh darah di kepala dan yang kedua karena pembuluh darah di kepala pecah. Nah, Pak Nusyirwan ini terkena stroke karena ada pembuluh darah di kepalanya yang pecah," jelas Rachim yang juga dokter spesialis saraf.
Menurut Rachim, tim dokter RSUD AW Sjahranie telah melakukan prosedur medis secara maksimal kepada pasangan Cagub Andi Sofyan Hasdam pada Pilkada Kaltim 2018 itu sejak masuk ruang perawatan pada Jumat (23/2) siang.
"Kami telah memberikan prosedur penanganan yang maksimal. Setelah pemeriksaan CT Scan, tim dokter juga melakukan operasi pengangkatan gumpalan darah yang ada di kepala tadi malam (Jumat, 23/2)," imbuhnya.
Tim dokter yang menangani Nusyirwan Ismail ada delapan orang, di antaranya dokter bedah saraf, jantung, anestesi, dan sejumlah dokter penyakit dalam.
Rachim belum bisa memastikan kondisi Nusyirwan setelah dilakukan operasi dan meminta masyarakat mendoakan agar Wakil Wali Kota Samarinda itun segera diberikan kesembuhan.
Sebelumnya, pihak keluarga Nusyirwan Ismail mengabarkan bahwa kondisi Nursyiwan Ismail sudah mulai membaik setelah mendapat penanganan medis.
Muhammad Erwin Darjat, sepupu Nusyirwan yang mewakili keluarga, mengatakan bahwa Nusyirwan telah mendapat penanganan intensif dan kondisi terakhir sudah stabil.
Berdasarkan keterangan tim dokter yang menangani, Nusyirwan diharuskan menjalani istirahat total selama sekitar dua minggu dan hanya bisa ditemui oleh istri dan anaknya.
"Kami hanya ingin mengklarifikasi bahwa Pak Nusyirwan tidak terkena serangan jantung ataupun stroke, namun saat ini beliau masih harus menjalani perawatan medis," jelas Erwin.
Cawagub Nusyirwam Ismail dilaporkan dalam kondisi kritis dan harus menjalani perawatan medis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, setelah pingsan saat melakukan kegiatan kampanye pada Jumat (23/2) pagi.
Nusyirwan dibawa dengan ambulan dari Desa Jantur, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan tiba di rumah sakit pada sekitar pukul 13.00 Wita.
Nusyirwan langsung menjalani perawatan intensif di Ruang ICU Sakura RSUD AW Sjahranie selama beberapa jam dan kemudian dilakukan CT scan untuk memastikan kondisi yang terjadi di bagian kepalanya. (*)