"Sejak masuk ruang perawatan pada Jumat (23/2), kondisi Pak Nusyirwan sudah tidak sadarkan diri akibat pecah pembuluh darah di bagian kepala," kata Rachim yang juga ketua tim dokter untuk menangani Nusyirwan Ismail kepada wartawan di Samarinda, Selasa.
Cawagub Kaltim Nusyirwan Ismail meninggal dunia pada Selasa siang pukul 12.32 Wita, setelah menjalani perawatan intensif sejak Jumat (23/2).
Rachim menjelaskan, tim dokter RSUD AW Sjahranie telah melakukan tindakan operasi pada Jumat malam untuk mengeluarkan gumpalan darah yang ada di bagian kepala almarhum.
"Operasi berjalan lancar dan berhasil mengeluarkan seluruh gumpalan darah yang ada di kepala. Saat dilakukan CT Scan lanjutan juga tidak ditemukan gumpalan darah lagi," katanya.
Namun demikian, lanjut Rachim, kondisi Nusyirwan pascaoperasi masih dinyatakan kritis dan tidak sadarkan diri, sehingga terus mendapat pantauan intensif dari tim dokter.
"Senin (26/2) malam, kondisi Pak Nusyirwan terus menurun hingga tadi pagi sekitar jam 10.00 Wita tidak ada kemajuan. Pembengkakan itu mengakibatkan Pak Nusyirwan mengalami `brain death` (mati otak) dan tidak ada tindakan medis yang bisa dilakukan. Kami pun kemudian berkonsultasi dengan pihak keluarga untuk mengabarkan kondisi tersebut," jelas Rachim.
Saat ini, jenazah Nusyirwan Ismail telah dibawa ke rumah duka di Jalan Basuki Rahmad Samarinda untuk disemayamkan dan rencananya dimakamkan di TPU Muslimin Jalan Abul Hasan yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka pada Rabu (28/2) pagi.
"Insyaallah jenazah Pak Nusyirwan Ismail dimakamkan besok (Rabu, 28/2)," kata kerabat almarhum, Muhammad Erwin Darjat.
Nusyirwan Ismail dilaporkan pingsan pada Jumat (23/2) pagi saat bersama Cagub Andi Sofyan Hasdam sedang mengadakan aktivitas kampanye di wilayah Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pasangan nomor urut 1 ini maju Pilkada Kaltim dengan diusung koalisi Partai Golkar dan Nasdem.
Wakil Wali Kota Samarinda yang sedang cuti untuk maju cawagub itu kemudian dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda dan langsung masuk ruang ICU untuk menjalani perawatan.
Dari hasil pemeriksaan menggunakan CT Scan, tim dokter memastikan Nusyirwan Ismail mengalami pendarahan di bagian kepala atau otak yang mengakibatkan terjadinya stroke.
"Ada pembuluh darah di kepala Pak Nusyirwan yang pecah dan menyebabkan munculnya gumpalan darah. Itu kemudian menyebabkan stroke," kata Direktur RSUD AW Sjahranie dr Rachim Dinata SpS, Sabtu (24/2).(*)