Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi sudah memantapkan hati dan siap mendaftar sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada Kaltim 2018, menggantikan mendiang Nusyirwan Ismail yang meninggal dunia pada Selasa (27/2).
"Rencananya kami mendaftar ke KPU Kaltim pada Sabtu (3/2)," kata Rizal Effendi kepada wartawan di Balikpapan, Jumat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim memberi batas waktu kepada partai politik atau gabungan parpol pengusung hingga 5 Maret 2018 untuk mendaftarkan pengganti cawagub yang berhalangan tetap.
Rizal Effendi akan mendampingi Cagub Andi Sofyan Hasdam yang sebelumnya berpasangan dengan Nusyirwan Ismail. Pasangan nomor urut 1 ini diusung koalisi Partai Golkar dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Sebelum itu, Rizal segera bertemu dengan Sofyan Hasdam. Apalagi dirinya belum lagi memegang surat keputusan penunjukan menjadi cawagub dari kedua partai pengusung.
Baca juga: Resmi, DPP Golkar-Nasdem restui Rizal Effendi
Sebenarnya jauh sebelum penetapan pasangan cagub-cawagub oleh KPU Kaltim, nama Rizal Effendi memang sempat disebut-sebut akan maju pilkada berpasangan dengan sejumlah calon gubernur.
Rizal digadang-gadang akan berpasangan dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dengan salah satu partai pengusung adalah Partai Demokrat.
Begitu pula dengan Sofyan Hasdam, sebelum DPP Partai Golkar menetapkan Nusyirwan yang mesti diusung kader Beringin.
Sofyan Hasdam adalah Wali Kota Bontang selama 13 tahun, yaitu 2001-2006, 2006-2011, dan tiga tahun masa transisi dari kota administratif di bawah Kabupaten Kutai antara tahun 1999-2001.
Sementara Rizal Effendi saat ini memasuki tahun ketujuh dalam jabatan Wali Kota Balikpapan.
Ia menjabat hingga selesai di periode pertama 2011-2016, kemudian memenangi lagi pemilihan wali kota dengan wakilnya Rahmad Mas`ud. Hingga kini Rizal baru setahun setengah menjalani masa jabatan periode keduanya.
Cawagub Nusyirwan Ismail meninggal dunia pada 27 Februari 2018 setelah dirawat selama lima hari karena mengalami stroke dan pecah pembuluh darah di otak saat berkampanye di Muara Muntai, Kutai Kartanegara. (*)