Samarinda (Antaranews Kaltim) - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur Nusyirwan Ismail dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada Selasa pukul 12.32 Wita, saat menjalani perawatan intensif akibat mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala.
Kabar duka itu disampaikan salah satu kerabat keluarga almarhum, Reza Pahlevi, kepada wartawan yang terus memantau kondisi Nusyirwan Ismail sejak dikabarkan kritis beberapa jam sebelumnya.
"Innalillahi wa inna ilahi rojiun, telah berpulang ke Rahmatulllah Bapak Haji Nusyirwan Ismail jam 12.32 Wita," kata Reza.
Pewarta Antara melaporkan dari lokasi bahwa istri, anak dan keluarga besar almarhum Nusyirwan Ismail tampak berkumpul di depan ruang perawatan RSUD AW Sjahranie. Terlihat pula tim pemenangan pasangan Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail di lokasi yang sama.
"Kami menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya Bapak Nusyiwan Ismail," kata anggota tim pemenangan yang juga anggota DPRD Kaltim dari Partai Nasdem, Syaifuddin Zuhri.
Beberapa saat sebelumnya Zuhri mendapat kabar kalau kondisi Nusyirwan Ismail memburuk dan langsung bergegas menuju rumah sakit.
Nusyirwan Ismail dilaporkan pingsan pada Jumat (23/2) pagi saat bersama Cagub Andi Sofyan Hasdam sedang mengadakan aktivitas kampanye di wilayah Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pasangan nomor urut 1 ini maju Pilkada Kaltim dengan dukungan koalisi Partai Golkar dan Nasdem.
Wakil Wali Kota Samarinda yang maju cawagub itu kemudian dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda dan langsung masuk ruang ICU untuk menjalani perawatan.
Dari hasil pemeriksaan menggunakan CT Scan, tim dokter memastikan Nusyirwan Ismail mengalami pendarahan di bagian kepala atau otak yang mengakibatkan terjadinya stroke.
"Ada pembuluh darah di kepala Pak Nusyirwan yang pecah dan menyebabkan munculnya gumpalan darah. Itu kemudian menyebabkan stroke," kata Direktur RSUD AW Sjahranie dr Rachim Dinata SpS, Sabtu (24/2).
Pada Jumat (23/2) malam, tim dokter melakukan operasi bedah untuk mengeluarkan gumpalan darah di kepala Nusyirwan. Setelah operasi, kondisinya Nusyirwan dikabarkan sempat membaik dan terus mendapat pantauan intensif dari tim dokter.(*)