Samarinda (Antaranews Kaltim) - Manajemen tim Mitra Kukar menargetkan masuk peringkat lima besar pada kompetisi sepak bola Liga 1 musim 2018, setelah tahun ini hanya berada di peringkat ke-10 klasemen akhir.
CEO Mitra Kukar Endri Irawan dihubungi dari Samarinda, Rabu, mengatakan, timnya sangat ingin bisa mencicipi kompetisi AFC yang selama ini tidak pernah dirasakan.
"Ini harapan besar kami agar Mitra Kukar bisa berkiprah di ajang AFC, sehingga paling tidak bisa finis di tiga besar. Yang jelas, target awal masuk lima besar musim depan," kata Endri.
Untuk memenuhi target tersebut, manajemen tim berjuluk "Naga Mekes" itu mendatangkan pelatih asal Spanyol Rafael Berges Martin untuk menangani tim yang bermarkas di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, itu.
Berdasarkan hasil evaluasi dari kompetisi Liga 1 musim 2017, Bayu Pradana dan kawan-kawan banyak mengalami kebobolan dan kurang maksimal dalam transisi bertahan dan menyerang.
Endri berharap kehadiran Rafael Berges bisa membawa perubahan pada Mitra Kukar dan menjadi lebih solid saat pertandingan kandang maupun tandang.
"Kami berharap Rafael bisa meramu tim dengan gaya permainan Spanyol, yakni sepak bola modern dengan permain cepat saat menyerang, namun juga tidak melupakan sisi pertahanan," jelasnya.
Rafael Berges baru pertama kali berkarier sebagai pelatih di Asia, karena selama ini lebih banyak menangani klub-klub lokal Spanyol, seperti UD Logrones, Real Jaen, Cordoba, Pozoblanco, Linares, dan Almeria B.
Ia menyatakan sangat antusias dan tertantang berkarier di Indonesia, serta siap membawa Mitra Kukar tampil lebih baik lagi ketimbang musim 2017.
"Bagi saya, kesempatan kerja ini sangat bagus. Saya antusias dan siap membantu klub ini secara bertahap. Saya akan kerja keras bersama tim ini," kata Rafael saat diperkenalkan manajemen tim di Jakarta, Rabu.
Meski baru pertama kali melatih klub Indonesia, Rafael mengaku sebelumnya telah melihat beberapa pertandingan timnas Indonesia dan sejumlah klub Liga Indonesia.
Khusus Mitra Kukar, ia berencana memperbaiki sisi pertahanan tim, karena Liga 1 musim lalu memiliki masalah besar di sektor tersebut.
Dalam 34 laga yang dimainkan selama kompetisi 2017, Mitra Kukar kebobolan 74 gol. Jumlah itu menempatkan mereka berada di nomor dua klub dengan kebobolan terbanyak setelah Gresik United yang menghuni juru kunci klasemen dengan kemasukan 104 gol.
"Sebelumnya saya melihat beberapa kali sepak bola Indonesia. Level yang bagus saat menyerang dan mereka punya teknik bagus. Kami akan memperbaiki sisi defensif, tapi tetap mementingkan kekuatan menyerang," ungkap Rafael.
Terkait target timnya pada 2018, Rafael enggan mematok target dan berharap bisa mengembalikan mental serta kepercayaan diri para pemain agar lebih kompetitif.
"Tahun ini target saya ya sangat objektif untuk membuat tim ini lebih kuat, bermental tinggi dan performa bagus. Kami harus berkembang lebih baik lagi," tambahnya. (*)