Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Tinggal delapan desa di Kalimantan Timur dan 64 desa di Kalimantan Utara yang belum mendapatkan layanan listrik, baik dari PLN maupun non-PLN.
"Jadi ada 72 desa yang belum dapat listrik, dari seluruhnya ada 1.514 desa di kedua provinsi," kata General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Riza Novianto Gustam,di Balikpapan, Kamis.
Dengan demikian, rasio elektrifikasi untuk desa di kedua provinsi tersebut digabungkan 95,2 persen. Bila untuk Kalimantan Timur saja angkanya sudah mencapai 99,2 persen sementara untuk Kalimantan Utara saja baru 86,7 persen.
Kedua provinsi disebut bersama-sama karena sampai 25 Oktober 2012 Kalimantan Utara atau Kaltara masih jadi bagian dari Kalimantan Timur. Kalimantan Utara menjadi daerah otonomi baru agar gerak pembangunan bisa lebih cepat.
Layanan listrik non PLN adalah listrik yang sumber pembangkitannya bukan dari pembangkit milik PLN. Listriknya bisa dari swadaya masyarakat atau bantuan swasta atau pihak ketiga lainnya.
"Melistriki desa-desa di Kalimantan Utara memang penuh tantangan tersendiri," kata Gustam. Di provinsi baru itu jarak rata-rata masih dalam hitungan hari. Bentang alam berupa gunung dan hutan, serta sungai yang lebar membuat mengembangkan jaringan listrik perlu upaya ekstra keras.
Di Kalimantan Timur pun masih ada cerita kampung baru mendapat listrik tahun 2017 ini. Sebanyak 2.000 warga Desa Harapan Jaya di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, baru mendapat aliran listrik ke rumah-rumah mereka dari PLN pada September lalu.
"Bertepatan dengan malam 1 Muharram 1439 Hijriyah, tahun baru Islam. Semoga berkah bagi kita semua," kata GM Gustam.
Desa Harapan Jaya terletak lebih kurang 120 km selatan Tanjung Redeb, ibukota Kabupaten Berau, kabupaten paling utara dari Kalimantan Timur. Berau juga satu daerah paling maju di utara Pulau Kalimantan.
Masih di bulan September, kampung Loa Kumbar, tidak jauh dari Samarinda, ibukota Kalimantan Timur, akhirnya mendapatkan listrik 24 jam setelah berjuang 41 tahun.
Dusun Loa Kumbar bagian dari Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Sampai tahun 2014, belum ada jalan darat ke kampung ini.
"Hanya bisa lewat Sungai Mahakam ke arah Tenggarong," kata Aco, warga Loa Kumbar. Padahal, jarak dari Loa Buah pun, lebih kurang hanya 2 km. Baru tahun 2014 itu jalan darat di bangun, langsung dari Loa Buah menembus bukit-bukit, tak terlalu jauh dari tepi Sungai Mahakam.
"Setelah ada jalan darat ini baru kami bisa masuk,tiang pancang listrik dan tarik kabel," kata GM PLN Kaltimra yang saat itu masih dijabat Rustamaji. (*)