Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Paser Boy Susanto meminta kepada masyarakat yang menyembelih hewan kurban agar memerhatikan tempat atau wadah untuk menaruh daging.
"Wadah harus higienis, sehingga daging yang dikonsumsi masyarakat bersih dan aman dari penyakit yang justru berasal dari wadah tersebut, " kata Boy di Tanah Grogot, Jumat.
Menurut Boy, pihaknya telah membentuk tim pengawas kesehatan hewan kurban di 10 kecamatan yang ada di daerah itu. Tim yang disebar tersebut akan mengawasi kesehatan hewan kurban saat Idul Adha.
"Tim di setiap kecamatan akan mengawasi kesehatan hewan kurban sebelum disembelih pada idul Adha," katanya.
Hewan kurban yang disembelih, kata Boy, yakni hewan kurban yang dinyatakan sehat oleh tim pengawas.
"Hewan yang dinyatakan sehat adalah hewan yang tidak cacat dan bebas dari penyakit menular," kata Boy.
Bagi masyarakat yang menyembelih menurut Boy juga harus memerhatikan kondisi psikis hewan kurban.
"Seperti jangan memotong sapi di depan sapi yang lain. Itu akan mengganggu hewan secara psikis," ujar Boy.
Psikis hewan yang terganggu, menurut Boy akan mempengaruhi kualitas daging.
"Secara teori seperti itu. Hewan yang psikisnya tertekan akan mempengaruhi kualitas daging," ujar Boy.
Selain pengawasan sebelum penyembelihan hewan kurban, lanjut Boy, petugas juga akan mengawasi kesehatan daging kurban.
"Tentu daging kurban harus dinyatakan sehat dari penyakit dan virus menular. Sebelum dibagikan ke masyarakat, petugas harus memastikan kesehatan daging yang akan dikonsumsi," ujar Boy.
Bahkan kata Boy petugas juga harus memerhatikan kesehatan isi perut hewan kurban yang juga akan dikonsumsi masyarakat.
"Isi perut hewan seperti jeroan juga harus dipastikan tidak terinfeksi penyakit," ujar Boy (*)