Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kalimantan Timur melalui instansi terkait optimistis target investasi sepanjang 2017 yang mencapai Rp34,24 triliun bakal terealisasi, mengingat pada triwulan pertama sudah tercapai 20,53 persen dan belum semua data tercatat.
"Pada triwulan I-2017 ada rencana Rp8,94 triliun invetasi yang masuk. Dari nilai ini, realisasi yang tercatat baru 20,53 persen atau Rp7,19 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Senin.
Rincian investasi yang masuk itu adalah dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp3,2 triliun, selanjutnya dari penanaman modal asing (PMA) senilai Rp3,99 triliun.
Sementara target total realisasi investasi hingga akhir 2017 yang sebesar Rp34,24 triliun itu terdiri dari PMDN Rp12,24 triliun, kemudian dari PMA senilai Rp22,73 triliun.
Capaian realisasi tersebut dipengaruhi masih banyaknya perusahaan yang belum menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), sehingga banyak data realisasi investasi yang masuk atau sudah dikerjakan namun belum tercatat.
"Padahal bisa jadi ada beberapa perusahaan atau investor yang sudah merealisasikan rencana investasinya di Kaltim, namun karena proses pendataannnya belum dilaporkan sehingga belum masuk dalam data kami," ujarnya.
Ia melanjutkan, apabila dilihat realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya, maka kondisinya menunjukkan tren meningkat sebesar 55,53 persen di nilai yang Rp3,99 triliun tersebut.
Apabila dilihat secara nasional, katanya, maka realisasi investasi PMDN di Kaltim menempati peringkat ketujuh, sementara untuk PMA menempati peringkat keenam.
Realisasi investasi PMDN jika dilihat dari sebaran berdasarkan lokasi pada triwulan I-2017, terdiri dari jumlah proyek sebanyak 53 paket di hampir seluruh kabupaten/kota mendapat tambahan realisasi investasi.
Investasi terbesar terjadi di Kabupaten Berau yang mencapai Rp2,6 triliun atau sebesar 81,54 persen, disusul Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara.
"Dilihat berdasarkan sektor usaha, realisasi PMDN dari sektor pertambangan menunjukan penambahan investasi mencapai Rp 2,55 triliun, sehingga sektor ini berkontribusi mencapai 80,06 persen terhadap total realisasi investasi seluruh sektor usaha," katanya. (*)