Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pegulat nasional Eko Roni mengkritisi terbatasnya pelaksanaan kompetisi gulat di tingkat nasional dengan event resmi hanya sekali dalam setahun.
Padahal, lanjut Eko Roni di Samarinda, Sabtu, cabang olahraga lain seperti sepak bola, bulu tangkis maupun bola voli, bisa melaksanakan kompetisi dengan rutin, sehingga kemampuan para atletnya semakin terasah.
"Event resmi gulat hanya kejurnas yang digelar sekali dalam setahun, sehingga praktis ketika tidak ada kejuaraan,untuk apa kita harus latihan," kata Eko Roni.
Kondisi ini dinilai peraih perak SEA Games Mianmar dan perunggu SEA Games Laos tersebut, menjadikan kualitas pegulat nasional semakin tertinggal jauh dengan sejumlah pegulat Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand.
Pasalnya, lanjut Eko, di negara tetangga cukup serius dalam memajukan olahraganya yakni dengan memperbanyak kompetisi lokal dan sering kali mengirimkan para atletnya mengikuti even Internasional.
"Sementara partisipasi kita mengikuti event internasional juga bisa dibilang minim," kata Eko Roni.
Ia mengakui memang di Indoensia ada beberapa cabang olahraga yang sudah cukup bagus dalam memaksimalkan kompetisi seperti bulutangkis, sepak bola, bola basket ataupun bola voli.
Namun di sisi lain, masih banyak cabang olahraga yang hanya mengandalkan kejurnas sebagai even rutin setiap tahunnya.
"Terus terang kami iri dengan cabang yang punya kompetisi bagus, padahal kami dari cabang gulat juga ingin berprestasi terus bukan hanya level nasional, namun juga kejuaraan Asia dan Dunia," jelasnya.
Sebagai atlet nasional, Eko mengaku sangat bangga karena punya kesempatan emas untuk membela Indonesia di ajang Internasional.
Di sisi lain sebenarnya masih ada ganjalan ketika bertanding menghadapi rival yang cukup berat dan sebenarnya ukuran para atlet nasional, seperti pegulat Jepang, Iran, Tiongkok dan Korea Selatan yang sudah punya pengalaman banyak di level Dunia.
"Kalau kita tidak dipersiapkan dengan bagus, mana mungkin bisa bersaing dengan para atlet dunia tersebut, kami para atlet akan menjalani saja program yang telah disiapkan oleh pengurus pusat," jelas Eko Roni. (*)