Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kalimantan Timur terus mendorong pengembangan peternakan pola integrasi sapi dengan lahan eks tambang, yakni memanfaatkan kawasan pertambangan yang sudah tidak ditambang dan ditumbuhi aneka hijauan untuk pakan.
"Sejumlah kabupaten/kota di Kaltim banyak memiliki lahan tidur bekas tambang batu bara. Berdasarkan hasil penelitian, aneka rumput dan hijauan di lahan tersebut aman dikonsumsi oleh ternak," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Sabtu.
Selain hijauan pakan aman dikonsumsi sapi, daging sapi yang digembalakan di kawasan itu juga aman dikonsumsi masyarakat, sehingga tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkan lahan tidur bertahun-tahun tersebut tidak dimanfaatkan.
Beberapa tahun sebelumnya, lanjut Dadang didampingi Kabid Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan, Yakob Pangendongan, pihaknya telah beberapa kali membantu pengembangan sapi bagi sejumlah kelompok tani (poktan) untuk memanfaatkan lahan eks tambang.
Dari program bantuan yang telah dilakukan, hasilnya cukup memuaskan dan petani juga memiliki nilai tambah ekonomi, sehingga tahun ini pihaknya kembali membantu kelompok tani untuk melakukan integrasi sapi-lahan eks tambang batu bara.
Tahun ini, lanjutnya, Poktan Keroan Etam Makmur di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, mendapat bantuan sebanyak 50 ekor sapi untuk dikembangkan di lahan eks tambang.
50 ekor sapi yang telah didistribusikan tersebut terdiri dari 45 betina dan 5 pejantan. Dari pola ini diharapkan para betina bisa beranak-pinak sehingga tujuan menyejahterakan masyarakat dan menambah populasi sapi dapat terwujud.
Selama ini, lanjutnya, pengembangan populasi sapi melalui integrasi dengan lahan eks tambang batu bara menunjukkan hasil positif dengan bukti keberhasilan mengembangkan sebanyak 4.026 sapi.
Sapi yang dikembangkan pola integrasi penggembalaan di lahan bekas pertambangan tersebut tersebar di enam kabupaten/kota, antara lain di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 2.806 ekor sapi yang berhasil digembalakan.
Sapi sebanyak itu antara lain dipelihara di lahan PT Jembayan Multi Bara dengan jumlah 240 ekor, di lahan PT Multi Harapan Utama dikembangkan 1.696 ekor, lahan PT Kitadin sebanyak 635 ekor, di tambang Kecamatan Samboja 153 ekor, di Kecamatan Tenggarong 31 ekor, dan di Kecamatan Kota Bangun 51 ekor.
"Kemudian PT KPC di Kabupaten Kutai Timur mengembangkan 300 sapi, PT Berau Coal di Kabupaten Berau digembalakan 250 ekor, dan PT Kideco di Kabupaten Paser telah dikembangkan 340 ekor sapi," ujarnya. (*)
Kaltim Dorong Pengembangan Sapi-Tambang
Minggu, 13 November 2016 13:17 WIB