Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lifter andalan Kalimantan Timur Awang Latief menolak untuk mewakili timnas Indonesia pada Kejuaraan Angkat Berat Dunia 2016 yang berlangsung di Orlando, Florida, Amerika Serikat.
Awang Latief dihubungi dari Samarinda, Selasa, mengaku kecewa terhadap PB Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) yang tidak memberikan perhatian kepada lifter angkat berat pada saat mengikuti kegiatan internasional.
"Selama persiapan mengikuti kejuaraan kami ini butuh asupan gizi, suplemen dan vitamin, tapi semuanya itu harus kami penuhi sendiri dengan biaya pribadi, dan parahnya habis kejuaraan prestasi yang kami berikan juga tidak diberikan penghargaan dalam bentuk bonus,"jelas Awang Latief.
Ia menuturkan dari pengalamannya mewakili timnas Indonesia mengikuti kejuaraan Asia yakni pada 2011 di Jepang, tahun 2012 di India dan tahun 2014 di Filipina tak ada sesenpun uang yang Ia dapatkan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Kaltim sebagai bonus pretasi medali emas yang dia dapatkan.
Padahal kata peraih medali emas PON XIX di Jawa Barat kelas 58kg putra itu, selama persiapan mengikuti kejuaraan Asia itu banyak sekali asupan gizi, vitamin dan suplemen yang dia butuhkan sebagai penunjang latihan.
"Semuanya harus saya keluarkan dari uang pribadi saya, kalau terus-terusan begini saya jadi mikir, utamanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga," jelasnya.
Menurut Awang, selama melakukan persiapan mengikuti berbagai even Internasional tersebut, dalam memenuhi kebutuhan suplemen, gizi dan vitamin minimal dia harus mengeluarkan kocek dalam satu bulan senilai Rp15 juta.
Keluhan tersebut dikatakan Awang pernah disampaikan ke PB PABBSI usai mengikuti kejuaraan Asia, dan yang membuatnya kecewa dengan adanya jawaban bahwa memang tidak ada anggaran untuk angkat berat, dan yang ada hanya untuk cabang Binaraga dan Angkat Besi.
"Terus terang saya kecewa, karena kami ini dibawah induk organisasi yang sama, masak harus dibeda-bedakan, karena kami juga berjuang untuk mengharumkan nama Bangsa dan Negara di kancah Internasional," jelasnya.
Penolakan Awang masuk dalam bagian timnas Indonesia di kejuaraan Dunia itu dinyatakan dengan ketidak sedianya untuk membikin paspor, sebelum laga PON XIX 2016 berlangsung.
"Dari awal saya sudah tidak mau disuruh membikin paspor, tapi saya juga tidak mau mengomentari rekan saya Widari yang juga menjadi bagian timnas Indonesia, yang tetap berniat berangkat mengikuti kejuaraan dunia tersebut,"tegas Awang. (*)