Bandung (ANTARA Kaltim) - Atlet Taekwondo andalan Kalimantan Timur, Yanuar Alfred Blegur mengalami patah tangan saat bertarung melawan atlet tuan rumah Jawa Barat, Reinaldy pada laga final kategori Kyorugi -74kg, PON XIX/2016 Jawa Barat di Gymnasium FPOK UPI, Bandung, Minggu.
Alfred yang pernah menyandang status sebagai atlet nasional itu sempat unggul dengan skor 5-0 pada menit pembuka.
Namun, Reynaldy tak mau kalah begitu saja, dengan dukungan puluhan suporter tuan rumah, mental tanding Reynaldi makin berlipat untuk mengejar poin hingga kedudukan sama kuat 6-6.
Laga penentuan pun dimulai, sayangnya di menit akhir justru Alfred bermain lebih bertahan dan seringkali mengambil langkah mundur.
Situasi ini bisa dimanfaatkan atlet tuan rumah dengan mengambil inisiatif menyerang untuk mendapatkan poin penentuan.
Akhirnya pukulan Reynaldy bisa mengenai bagian perut Alfred, sehingga dia berhasil meraih gelar juara, dan Alfred harus puas dengan medali perak.
Pelatih Taekwondoo Kaltim, Aidin S. Hadi mengatakan, saat laga final ada yang aneh dari performa Alfred. Menurutnya ia tak pernah melihat Alfred bermain defensif.
Ternyata, lanjut Aidin, Alfred menderita cedera patah tangan saat bermain, hal itu yang mempengaruhi performanya di menit-menit akhir.
"Tadi saya lihat Alfred sudah maksimal. Tapi saya kaget tadi, kok sepertinya ada yang berbeda dari Alfred. Tipe permainannya bukan mundur dan lari, tapi fight. Ternyata tangannya patah saat menahan tendangan di final, jadi dia agak takut untuk memaksa ofensif," ungkapnya.
Aidin menduga cedera yang dialami Alfred merupakan kambuhan dari cedera lamanya, sebab sekitar enam bulan lalu Alfred sudah cedera patah tangan kanan.
"Sebenarnya beberapa bulan lalu dia dalam tahap recovery. Tapi sebelum PON dia sudah sembuh. Nah mungkin tadi di final saat dia tahan serangan lawan, malah kena pas bekas tangannya yang patah, jadi ya terbuka lagi," ucap Aidin.
Usai laga, Alfred langsung dibawa ke Rumah Sakit menjalani perawatan. Bahkan ia diwakilkan atlet Kaltim lainnya saat penerimaan medali.
Kekalahan Alfred melengkapi duka tim Taekwondoo Kaltim, yang gagal membawa pulang medali emas pada pertandingan pertama PON XIX/2016.
Kaltim harus puas dengan raihan dua medali perak dan dua perunggu, medali perak lainnya diraih Rastra yang turun di kategori Poomsae individu putra.
Rastra mengumpulkan 8,770 poin, kalah dari tuan rumah yang mendulang poin sempurna 9,00. Sedangkan medali perunggu diraih bersama Jawa Tengah dan Riau.
Sedangkan medali perunggu Kaltim dipersembahkan dari kategori Poomsae Individu dan beregu putri. Hasil tersebut membuat Taekwondo Kaltim gagal mewujudkan target melahap liam medali emas dari kyorugi dan Poomsae. (*)