Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bantuan sapi impor asal Australia jenis brahman cross yang dananya dari pemerintah pusat untuk Provinsi Kalimantan Timur jumlahnya terus menyusut menjadi hanya 260 ekor dari seharusnya 8.074 ekor, akibat terjadinya defisit anggaran.
"Bantuan ini sebenarnya merupakan lanjutan bantuan dari APBN 2015 untuk Kaltim yang totalnya saat itu sebanyak 10.000 ekor sapi BC, namun karena tahun itu hanya terealisasi 1.926 ekor, maka dilanjutkan tahun ini," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat.
Ia menjelaskan dari realisasi sapi yang diterima sejumlah kelompok ternak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser pada akhir 2015, seharusnya sapi yang belum terealisasi itu dilanjutkan pengadaannya pada 2016, karena semua kelompok ternak di Kaltim yang bakal menerima bantuan sudah diverifikasi kelayakannya.
"Itu berarti pada 2016 masih ada 8.074 ekor indukan sapi BC yang seharusnya diterima peternak Kaltim, namun tidak bisa dipenuhi," katanya.
Pada awal 2016, lanjut Dadang, sebenarnya pemerintah pusat mempunyai niat baik untuk Kaltim dengan menambah bantuan bukan hanya 8.074 ekor, namun direncanakan naik menjadi 8.400 ekor.
Seiring terjadnya defisit APBN 2016, bantuan sapi BC untuk peternak di Kaltim kemudian dikurangi menjadi 3.200 ekor, termasuk sebanyak 275 ekor dari Direktorat Pakan Kementerian Pertanian.
Namun, di tengah berjalannya tahun anggaran 2016, tambah Dadang, lagi-lagi APBN Perubahan mengalami defisit, sehingga bantuan tersebut dibatalkan, termasuk bantuan melalui pos Direktorat Pakan Ternak.
Sedangkan saat ini, sudah ditetapkan sejumlah kelompok ternak di Kaltim yang mendapat bantuan dari Kementan sebanyak 260 ekor sapi melalui pos Direktorat Perbibitan, tetapi bukan jenis sapi BC, melainkan jenis sapi lokal.
"Meskipun jumlah bantuannya jauh merosot dari 8.400 ekor menjadi 260 ekor, ya tetap kita syukuri karena masih dapat. Mau diapakan lagi, ini kan karena kondisi keuangan kita yang memang merosot," kata Dadang.
Saat ini, menurut Dadang, pengadaan 260 ekor sapi tersebut masih proses lelang dan sapi sebanyak itu rencananya diberikan kepada 20 kelompok ternak yang tersebar di Kabupaten Kutai Kartengara, Penajam Paser Utara, dan Paser, dengan masing-masing kelompok mendapat jatah 13 ekor. (*)