Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Paser, Kalimantan Timur Lathyf Thaha mengaku prihatin hingga September 2016, dana Bantuan Operasional Daerah (Bosda) Sekolah swasta di daerah itu, belum juga dicairkan.
"Saya turut prihatin karena menurut pengakuan para guru, sampai saat ini dana Bosda untuk sekolah swasta belum cair. Padahal, kebanyakan dari mereka telah melakukan belanja keperluan sekolah dan berharap bisa dibayar dari uang Bosda," kata Layhief Thaha, usai menggelar Rapat Dengar Pendapat bersama Forum Komunikasi sekolah dan madrasah swasta, di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Jumat.
DPRD Paser kata Lathyf Thaha, akan berupaya terus agar dana yang memang diperuntukkan untuk sekolah swasta segera dicairkan.
"Kami berfikir secara manusiawi. Guru mendidik anak-anak menjadi pintar, namun tidak didukung ketersediaan anggaran yang memadai. Untuk itu, saya tegaskan bahwa kami akan mengupayakan dana Bosda bisa segera dicairkan," tegasnya.
Pada rapat dengar pendapat tersebut, para guru swasta meminta kepastian terkait apakah dana Bosda untuk mereka bisa dicairkan sama seperti di sekolah negeri.
Sejak 2013, ketika sekolah negeri jenjang SMP, SMA dan SMK mengelola dana Bosda sendiri, sekolah swasta menerima dana yang sama dalam bentuk hibah.
"Ada tiga agenda yang dibahas pada rapat yakni, mekanisme perpanjangan kontrak kerja guru kontrak yang mengajar di sekolah swasta, dana hibah sekolah pemerintah kabupaten dan provinsi serta dana Bosda," jelas Lathyf Thaha.
Sejumlah instansi pemerintah terkait yang hadir pada rapat tersebut diantaranya, Dinas Pendidikan, Bappeda, BPKAD, BKD, Bagian Kesra Setda dan Bagian Hukum Seksretariat Kabupaten Paser.
Semenyara, perwakilan dari BPKAD yang diwakili Pelaksana tugas Kepala Bidang Anggaran Widiatmo mengatakan, keuangan daerah sampai saat ini masih defisit.
"Terkait biaya operasional sekolah dari provinsi, sampai saat ini baru satu kali ditransfer dan dana itu sudah habis digunakan untuk sekolah negeri. Kami masih menunggu provinsi untuk mentransfer sisa dana itu. Kalau dana itu sudah ada, maka akan langsung diberikan ke sekolah-sekolah," kata Widiatmo. (*)