Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kalimantan Timur melalui instansi terkait mengembangkan padang penggembalaan hijauan pakan ternak untuk sumber pakan sapi, seluas 800 hektare (ha) yang tersebar di empat kabupaten.
"Padang penggembalaan seluas 800 ha itu dikembangkan di luar wilayah Sentra Peternakan Rakyat (SPR), sementara pengembangan dalam wilayah SPR juga tetap mendapat dukungan demi percepatan perkembangbiakan sapi," ujar Kabid Perbibitan dan Budidaya Dinas Peternakan Provinsi Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi di Samarinda, Rabu.
Hal itu dikatakan Jaya Adhi ketika membuka Pertemuan dan Koordinasi Teknik Bidang Pakan yang dihadiri dinas terkait dari kabupaten/kota. Ia juga mewakili Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya sebagai pengarah dalam kegiatan tersebut.
Dukungan pengembangan 800 ha untuk penggembalaan hijauan pakan ternak di luar SPR itu adalah di Kabupaten Kutai Barat seluas 100 ha, di Kabupaten Kutai Kartanegara seluas 200 ha, di Kabupaten Kutai Timur seluas 100 ha, di Kota Samarinda seluas 100 ha, dan di Kabupaten Paser seluas 300 ha.
Ia meminta kepada masing-masing daerah yang telah ditetapkan menjadi kawasan pengembangan padang penggembalaan tersebut dapat melanjutkan secara serius, apalagi dana untuk kegiatan itu sudah dianggarkan.
"Adanya program ini, maka teman-teman di kabupaten/kota harus saling membantu agar dapat mengelola sumber daya yang ada secara efektif, efisien, dan ekonomis guna meningkatkan populasi ternak dan mendongkrak perekonomian warga dari subsektor peternakan," katanya.
Dari kegiatan ini, lanjutnya, peternak juga dapat memanfaatkan lahan kosong baik di lahan dekat rumah maupun di ladang masing-masing yang tidak diberdayakan, sehingga lahan kosong tersebut bisa maksimal ditanami rumput berkualitas sebagai pakan ternak.
Ia juga mengatakan, bagi peternak yang memiliki lahan luas, maka lahan tersebut bisa ditanami rumput gembalaan, kemudian ternaknya digembalakan dengan sistem rotasi.
Sedangkan bagi beberapa perusahaan baik perkebunan sawit maupun pertambangan yang bisa dilakukan pola integrasi sapi-sawit maupun integrasi sapi-lahan eks tambang, ia minta segera dilakukan koordinasi dan lobi ke perusahaan agar mereka berpartisipasi melakukan investasi guna memperbanyak populasi sapi di Kaltim. (*)