Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 55 orang pemuda dari berbagai daerah di Kalimantan Timur mengikuti seleksi program Pertukaran Pemuda Antar Negara 2016, yang berlangsung di Samarinda mulai Selasa hingga Kamis (14/4).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim Fachruddin Djaprie menjelaskan ke-55 peserta seleksi PPAN tersebut terdiri dari 14 pemuda untuk seleksi ASEAN Student Visit India, 19 pemuda untuk seleksi ke Tiongkok dan 22 pemuda mengikuti seleksi ke Jepang.
"Masing-masing akan dijaring satu peserta, sehingga ada tiga pemuda yang akan menjadi wakil Kaltim untuk Indonesia dalam program pertukaran pemuda tersebut. Itu sesuai kuota dari Kemenpora dan semuanya harus laki-laki," katanya.
Pada program PPAN 2016, lanjut Fachruddin, Indonesia akan mengirimkan sebanyak 141 pemuda ke enam negara tujuan, yakni Australia, India, Tiongkok, Korea Selatan, Malaysia, dan Jepang.
"Setiap provinsi mendapatkan kuota berbeda-beda dari Kemenpora, ada yang mendapat kuota tiga orang, tapi ada juga daerah yang dapat jatah hingga enam orang. Program pertukaran pemuda ini berlangsung 30 hari hingga enam bulan," jelasnya.
Fachruddin menambahkan kegiatan seleksi juga melibatkan sejumlah instansi terkait, antara lain Kementerian Agama, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, akademisi dan Balai Bahasa dari Universitas Mulawarman Samarinda.
"Seleksi program PPAN meliputi tes wawancara, tertulis, psikotes, dan kemampuan bahasa Inggris," ujarnya.
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim Bere Ali saat membuka seleksi itu, mengemukakan PPAN merupakan program nasional yang menjadi ajang untuk menggali potensi kader muda dari berbagai daerah, termasuk Kaltim, melalui program kerja sama internasional.
Ia berharap program ini dapat meningkatkan motivasi para pemuda guna membuka peluang dan usaha serta membimbing generasi muda sebagai kader pemimpin bangsa.
"Peserta PPAN yang terpilih nanti adalah mereka yang benar-benar kader daerah yang terjaring melalui proses seleksi dan memiliki pengalaman dalam hal `community development`," katanya.
Hal itu diperlukan karena setelah menyelesaikan program PPAN dan kembali ke daerah, mereka wajib melakukan "Post Program Activity" yang dipantau dan difasilitasi oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
"Program ini sangat penting dan perlu diikuti pemuda, terutama untuk menambah ilmu pengetahuan dan membuka wawasan lebih luas tentang negara luar. Selain itu, mereka juga memiliki misi sebagai duta bangsa untuk memperkenalkan berbagai seni dan budaya Kaltim serta Indonesia," tambah Bere Ali. (*)
55 Pemuda Kaltim Ikuti Seleksi Program PPAN
Selasa, 12 April 2016 20:26 WIB