Balikpapan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik memastikan pemulihan infrastruktur di wilayah terdampak banjir di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) bisa dilaksanakan secepatnya.
Menurut Akmal Malik di Balikpapan, Sabtu, berdasarkan laporan dari petugas di lapangan saat ini banjir yang terjadi di Mahulu sudah berangsur surut.
Oleh sebab itu, lanjut Akmal, Pemprov Kaltim berupaya menginventarisasi kebutuhan dampak banjir, salah satunya persoalan listrik ke permukiman penduduk.
Akmal mengatakan sambungan listrik tersebut difokuskan pada pemulihan jaringan di lima Kecamatan Mahulu yang terdampak banjir. Di mana, sejumlah infrastruktur milik PLN rusak parah akibat banjir.
"Jadi, listrik baru menyala di Long Iram. Tadi pagi saya sudah komunikasi dengan PLN, mudah-mudahan hari ini terutama di Ujoh Bilang itu bisa menyala," ujarnya.
Selain fokus perbaikan jaringan listrik, Pemprov Kaltim juga akan fokus pada penyaluran bantuan bagi ribuan korban banjir di Mahulu.
"Saat ini masih didata yang terdampak dan hari ini bantuan yang masuk ada tenda, perahu karet, dan makanan. Saya sudah dapat informasi tadi, mudah-mudahan hari ini kita terima bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Akmal Malik yang siap bertolak Mahulu menggunakan helikopter melalui Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Bantuan yang akan disalurkan di antaranya kebutuhan pangan dan air bersih bagi warga terdampak.
"Bantuan prioritas yang dibutuhkan warga adalah pangan dan air bersih. Sebab, sumur warga terendam banjir, nah itu kenapa saya minta bantuan air minum menjadi prioritas, makanan dan tenda juga," ujarnya.
Berdasarkan data yang diterima Akmal Malik dari PLN, di Kampung Ujoh Bilang ada sebanyak 3.339 rumah pelanggan yang terendam banjir, dengan 1.350 di antaranya mengalami kerusakan dan belum teraliri listrik.
Di Kecamatan Long Iram ada 1.300 rumah terdampak, sebanyak 540 rumah kini sudah mendapat pasokan aliran listrik.
Ia mengungkapkan butuh waktu lebih dari sebulan untuk memulihkan kembali kondisi di Mahulu pascamusibah banjir besar yang terjadi selama lima hari terakhir dengan menewaskan satu korban jiwa tersebut.
"Ini siklus tahunan yang terjadi di Mahulu. Meskipun demikian, tidak boleh satupun warga yang menderita karena bencana ini," katanya.
Sebagai langkah lanjutan, Akmal Malik merencanakan penerapan early warning system atau sistem peringatan dini di Kabupaten Mahulu, serta menyiapkan jalur-jalur evakuasi bagi warga yang tinggal di tepi sungai.
"Tugas pemerintah memastikan warga aman. Itu kenapa early warning system perlu dilakukan," katanya.(Adv)