Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Gardjita Budi mengakui produksi pangan, khususnya padi, terus meningkat dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, meski produksi cenderung meningkat, semestinya peningkatan ini juga diimbangi dengan menurunnya ketergantungan pemenuhan karbohidrat masyarakat pada beras.
“Produksi ditingkatkan tapi jangan lupa harus pula berupaya menurunkan tingkat konsumsi per kapita terhadap beras. Caranya dengan menggalakkan diversifikasi pangan,†kata Gardjito Budi pada Rakor Pangan se-Kaltim 2016 di Pendopo Lamin Etam, Rabu (2/3).
Karenanya, pemerintah daerah perlu terus menggali sumber karbohidrat selain beras agar ketergantungan terhadap komoditas ini terus menurun.
Kementan menurut dia, sudah melihat komitmen pemerintah daerah termasuk Pemprov Kaltim dalam upaya kegiatan diversifikasi pangan dengan pengembangan komoditas umbi-umbian dan padi-padian.
Potensi dan keunggulan kewilayahan yang dimiliki Kaltim lanjutnya, harus didukung komitmen yang besar dari masing-masing kepala daerah sesuai potensi sumber daya komoditas daerahnya.
“Kami melihat komitmen Gubernur Awang Faroek Ishak bersama jajaran di tingkat provinsi sudah sangat tinggi dalam pengembangan komoditas pangan alternatif. Ini harus didukung kebijakan yang kuat dari kabupaten dan kota,†harap Gardjita.
Dia menambahkan untuk mendukung pengembangan dan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas maka tahun anggaran 2016 ini telah dialokasikan dana sebesar Rp33 triliun atau meningkat dari tahun 2015 yang hanya sekitar Rp22 triliun. (Humas Prov Kaltim/yans)