Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI AD akan menambah jumlah
personil dan peralatan arsenal untuk menjaga perbatasan, pulau-pulau
terluar dan terdepan Indonesia.
"Ini (pulau terluar) menjadi perhatian penting bagi Panglima TNI,
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI
Mulyono, segera ditata dan dilengkapi. Perlengkapan itu tidak hanya
personil, melainkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam menjaga
kedaulatan Indonesia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir
Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, peralatan-peralatan yang akan dikerahkan di pulau-pulau
terluar dan terdepan Indonesia harus memadai mengingat tingkat
kesulitannya tinggi dan kontur medannya lebih sulit dibandingkan di
Pulau Jawa.
"Dikasih motor pun akan nganggur karena jalan tidak ada. Yang
lebih penting mungkin lebih seperti perahu cepat. Jadi akan
diperhitungkan dan ditata peralatan yang mendukung, termasuk personilnya
karena mereka yang berhubungan langsung, seperti invansi, penyelundupan
atau apapun kejahatan yang melalui laut," kata Fadhilah.
Untuk penambahan pos-pos pengamanan perbatasan akan dilakukan, namun
dilihat dari tingkat ancaman dan kebutuhan personil TNI yang melakukan
penjagaan.
"Kalau memang ada ancaman, tentu akan dibangun pos. Kalau di situ
hanya perlu untuk pembinaan wilayah, pemantauan, mungkin tidak perlu
ditambah pos. Apalagi, saat ini TNI tengah merampingkan organisasi (right sizing) dan zero growth. Perlahan-lahan kita tata. Dilengkapi dulu orangnya, alatnya, minimal yang bisa menunjang untuk pekerjaannya," ucap Fadhillah.
Nurmantyo,
mengatakan, TNI akan memperkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di
wilayah Indonesia Timur, yakni di Kabupaten Maluku Barat Daya dan
Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku lantaran di wilayah itu
masih minim personil TNI dan arsenal. (*)
TNI AD Tambah Personel di Pulau Terluar
Jumat, 8 Januari 2016 17:42 WIB