Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda menyalurkan bantuan perikanan tangkap kepada nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang ada di daerah itu.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda Syamsul Bachri, Kamis menyatakan, bantuan tersebut diberikan melalui program Pengembangan Usaha Mina Mandiri (PUMM) Perikanan Tangkap 2015.
"Kota Samarinda mendapat alokasi empat Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang dianggap layak untuk mendapatkannya," ujar Syamsul Bachri.
Bantuan yang diberikan melalui program PUMM Perikanan Tangkap tersebut menurut Syamsul Bachri, berbeda dari pelaksanaan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap sebelumnya.
Pada PUMP periode 2011-2014 lanjut Syamsul Bachri, bantuan diserahkan dalam bentuk dana permodalan yang kemudian dikonversikan dalam bentuk penyediaan maupun perbaikan dan rehabilitasi sarana dan prasarana penangkapan ikan, baik kapal perikanan, alat tangkap ikan dan mesin kapal, sesuai kebutuhan dan mendukung nelayan dalam kegiatan usaha penangkapan ikan.
Sementara, pelaksanaan PUMM Perikanan Tangkap 2015 tambahnya, KUB penerima bantuan, langsung menerima paket bantuan yang telah disediakan penyedia atau pihak ketiga yang telah ditunjuk Dinas Perikanan dan Peternakan, sesuai RUB yang disusun KUB tersebut.
Program PUMM Perikanan Tangkap 2015 yang bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia itu kata Syamsul Bachri, ditujukan untuk meningkatkan produktivitas wirausaha dan pendapatan nelayan.
"Sasarannya, rumah tangga perikanan sehingga lebih aktif dalam aktivitas kegiatan kelompok sebagai pengembangan kegiatan usaha bersama," ujar Syamsul Bachri.
"Bantuan ini juga semata-mata untuk meningkatkan pendapatan kelompok nelayan yang pada akhirnya diharapkan berdampak baik terhadap perekonomian masyarakat itu sendiri khususnya bagi nelayan-nelayan tradisional yang sudah bergabung dalam kelompok nelayan," katanya.
Ia meminta nelayan agar memanfaatkan seoptimal mungkin bantuan program PUMM Perikanan Tangkap tersebut untuk kepentingan kelompok dalam kegiatan penangkapan ikan di laut.
"Kelompok nelayan penerima bantuan diharapkan dapat mengelola sebaik mungkin dengan menggulirkan kepada anggota kelompok secara bergiliran dan membuat manajemen administrasi pembukuan kelompok yang tertib dan rapi serta dapat dipertanggung jawabkan," kata Syamsul Bachri.
Pemerintah pusat kata dia telah memberikan penilaian positif kepada Pemerintah Kota Samarinda yang telah melakukan pembinaan terhadap nelayan-nelayan tradisional.
Selama ini lanjut Syamsul Bachri, Pemerintah Kota Samarinda telah melakukan upaya pembinaan dengan menyediakan sarana dan prasarana pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan melalui Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) Selili Samarinda.
"Melalui PPI, nelayan tidak perlu takut jika hasil tangkapan tidak habis terjual ataupun harga ikan yang tidak stabil, sehingga tidak merugikan nelayan," ujar Syamsul Bachri.
Sementara, Ketua KUB Bersama Kita Maju Asful Anwar mewakili KUB penerima PUMM Perikanan Tangkap 2015, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Samarinda atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan selama ini, berupa pemberian paket bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan.
"Selama ini kami telah mendapatkan bantuan berupa, mesin, alat penangkapan ikan serta `cool box` serta masyarakat nelayan dalam kelompok nelayan juga telah mendapatkan pendampingan dan dukungan untuk mengembangkan kegiatan usaha penangkapan ikan dengan menerapkan intensifikasi perikanan serta nantinya diharapkan dapat mengembangkan menjadi kegiatan diversifikasi perikanan seperti pengolahan produk hasil perikanan," ujar Asful Anwar. (*)