Samarinda (ANTARA kaltim) - Sebanyak tiga kelompok tani peternakan di Kota Samarinda dibantu pengembangan ayam bukan ras atau buras oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dalam rangkaian program Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
"Program budidaya ayam buras yang dibantukan kepada kelompok ternak di Samarinda ini mencakup banyak hal, seperti bantuan peralatan kandang, mesin biosecurity, pengadaan pakan, vaksin, dan pengadaan 6.000 DOC ayam buras," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Samarinda Syamsul Bachri di Samarinda, Minggu.
Tiga kelompok ternak yang mendapatkan bantuan itu adalah Kelompok Ternak Karya Bahagia di Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan. Kelompok yang diketuai Parimin ini mendapat bantuan 2.000 day old chicken (DOC) atau bibit ayam dan fasilitas pendukung.
Kelompok kedua adalah Kelompok Ternak Kumbar Jaya II di Kelurahan Loa Kumbar, Kecamatan Loa Buah. Kelompok yang diketuai Abdullah ini juga mendapat pengembangan dan budidaya dengan pemanfaatan 2.000 DOC.
Ketiga adalah kelompok Ternak Karya Tani di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Kelompok dengan ketua Slamet Radityo ini juga mendapat pemanfaatan 2.000 DOC dan faslitas pendukungnya guna menyukseskan pengembangan ayam buras, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurutnya, tiga kelompok ternak yang mendapat bantuan tersebut harus bisa mengembangkan 6.000 DOC tersebut, karena sebelumnya mereka telah mendapat pelatihan dari Dinas Peternakan Provinsi Kaltim dan Dinas Peternakan Kota Samarinda.
Pelatihan dimaksudkan agar bantuan yang diberikan tersebut tidak sia-sia, tetapi ayam lokal yang dibantukan merupakan alat pencing untuk pengembangan dengan harapan dapat ditingkatkan guna mengangkat ekonomi peternak itu sendiri.
Apalagi mereka yang mendapat bantuan DOC tersebut merupakan kelompok tani ternak murni, sehingga mereka sudah memiliki pengalaman dalam beternak ayam.
Bantuan tersebut diberikan dalam upaya mengembangkan usaha peternakan yang selama ini telah dijalankan peternak, kemudian usahanya terus meningkat sehingga ke depan Samarinda bisa menjadi surplus daging ayam.
Menurutnya, Kementan terus mendorong daerah untuk mengembangkan peternakan baik sapi, kerbau, maupun unggas. Hal ini dilakukan karena kondisi pangan asal ternak di Indonesia masih menunjukan kekurangan untuk memenuhan kebutuhan daging dari dalam negeri. (*)