Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pelemahan ekonomi nasional mengakibatkan daya beli masyarakat semakin merosot. Peran pemerintah dalam mendorong percepatan laju perekonomian sangat penting. Terlebih, 60 persen ekonomi Indonesia didorong daya beli masyarakat sebagai penguatnya.
"Arus masuk barang dan jasa yang berasal dari luar negeri tidak bisa dihalangi masuk ke wilayah Indonesia, termasuk Kaltim. Lantaran kita sudah berkomitmen dengan negara-negara lain terhadap pasar bebas, baik tingkat dunia maupun nasional," kata Zain Taufik Nurroham, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim.
Menurut Zain, ada beberapa hal perlu pemerintah lakukan. Seperti memberlakukan regulasi proteksi terhadap komoditas tertentu dengan memperketat arus barang masuk. Sebab itu, perlu ada aturan tentang kualitas dan kesehatan atau bahkan aturan lain yang ditetapkan oleh pemerintah supaya tidak terkesan sembarang masuk untuk diperjualbelikan ke masyarakat.
Juga memfasilitasi pelaku ekonomi tingkat nasional terutama pelaku ekonomi tingkat menengah ke bawah untuk bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas.
"Ke depan, pemerintah harus dapat lebih membina pelaku usaha untuk bisa meningkatkan kapasitas usaha dan kualitas produksi," kata Zain.
Kaltim sendiri memiliki produk-produk unggulan khas Kalimantan. Tentu pemerintah harus melakukan perkuatan. Seperti melakukan promosi dan edukasi untuk lebih mencintai produk dalam negeri dengan menunjukkan melalui teladan memakainya.
Pemerintah dalam hal ini telah melakukan upaya bekerjasama dengan bank sebagai perkuatan ekonomi dengan skema dana melalui kredit usaha rakyat (KUR). Hanya masih terdapat beberapa keluhan masyarakat atas dana sebagai modal usaha selalu habis tidak tersegmen dengan baik.
Dana pinjaman yang semestinya peruntukkan pada kalangan menengah kebawah justru kalangan menengah atas yang menikmatinya. Penegasan serta pengawasan ketat terhadap dana pinjam harus tersegmen dengan baik seperti Pulau Jawa.
"Selain memberikan stimulus yang lebih efektif, pemerintah juga diharapkan mampu mengendalikan laju inflasi serta mendorong perluasan lapangan kerja. Jika masyarakat banyak bekerja, daya beli spontan juga akan ikut naik," pungkas politikus PAN ini. (Humas DPRD Kaltim/adv)