Pemkot-TNI di Samarinda Canangkan Gerakan Tanam Padi

Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, bersama Kodim 0901 mencanangkan gerakan tanam padi serentak sebagai upaya mendukung tercapainya program swasembada pangan.

Pencanangan tersebut dilakukan secara simbolis melalui penanaman padi perdana oleh Asisten I Setkot Samarinda Hermanto, Kepala Distanhutbun Marwansyah, Kasrem 0901 Aji Suryanata Kesuma Kolonel Inf Handoko Nurseta, Dandim 0901 Letkol Inf Sriyono, serta kelompok tani di kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Senin.

"Kami menyambut baik inisiatif TNI yang mencanangkan gerakan tanam padi serentak sebagai implementasi kebijakan presiden dalam mewujudkan swasembada pangan yang ditindaklanjuti melalui penandatanganan nota kesepahaman atau `memorandum of understanding`(MoU) antara Menteri Pertanian dengan kepala Staf Angkatan Darat," ujar Asisten I Bidang pemerintahan Sekretariat Kota Samarinda, Hermanto di sela-sela penanaman padi serentak di Kecamatan Palaran.

Apalagi saat ini kata Hermanto, pwntumbuhan ekonomi Indonesia sangat kecil.

"Akibatnya, harga berbagai produk menjadi mahal. Semoga, melalui gerakan yang dipelopori TNI ini, target swasembada pangan bisa tercapai, sehingga Indonesia tidak lagi mengimpor beras," kata Hermanto.

Ia juga mengapresiasi para petani yang dinilai sangat berjasa dalam memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat.

"Para petani merupakan pahlawan sebab atas upaya merekalah kita bisa makan. Apalagi saat ini, banyak yang tidak mau lagi bertani dan memilih beralih profesi, sehingga mereka yang bertahan patut diberi apresiasi," ujar Hermanto.

Ia optimistis, dengan dukungan TNI melalui gerakan tanam padi serentak, swasembada padi bisa tercapai.

Sementara, Kepala Staf Korem 0901 Aji Suryanata Kesuma Kolonel Inf Handoko Nurseta mengakui, tujuan swasembada pangan sampai saat ini belum tercapai.

"Saat ini memang kita masih mengalami ketergantungan baik padi maupun kedelai. Kita bangsa yang besar dengan tanah yang luas, tetapi justru mengimpor dari negara kecil. Hal ini memang kontradiktif," ujarnya.

Gerakan penanaman itu dilakukan kembali menurut Handoko sebagai upaya mempercepat mencapa tujuan swasembada padi.

"Jika swasembada pangan terwujud maka ekonomi petani akan meningkat begitu juga perekonomian nasional akan terdongkrak," kata Handoko. (*)