Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur terus melakukan koordinasi guna menekan laju inflasi sejumlah barang kebutuhan pokok yang biasanya meningkat menjelang Hari Natal dan tahun baru.
"Inflasi yang dikendalikan oleh BI bersama SKPD terkait yang tergabung dalam TPID dilakukan bukan hanya untuk jangka pendek, tetapi juga untuk menekan laju inflasi dalam jangka menengah," kata Kepala BI Kantor Perwakilan Kaltim Mawardi B.H Ritonga di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan upaya stabilisasi harga yang dilakukan dalam upaya menjagi inflasi terutama pada kelompok bahan makanan, di antaranya dengan memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan pokok.
Kemudian penyediaan infrastruktur yang lebih baik, komunikasi harga komoditas pangan melalui papan informasi harga, dan menguatkan keterlibatan aparat hukum dalam pengawasan pra maupun pasca produksi pangan.
Selain itu, TPID juga akan terus memonitor perkembangan harga dan mewaspadai kemungkinan terburuk, guna menjaga sasaran inflasi akhir tahun yang ditargetkan sebesar 4 persen plus minus 1 persen.
Dia juga mengatakan pada November 2015, Provinsi Kaltim dan Kalimantan Utara mengalami deflasi 0,07 persen atau 6,33 persen (year on year).
Kondisi ini cukup baik karena menurun jika dibandingkan dengan Oktober 2015 yang mengalami inflasi 0,46 persen atau 7,65 persen (yoy).
Dilihat berdasarkan kelompok komoditas, lanjut Mawardi, kelompok utama pendorong deflasi Kaltim pada November adalah bahan makanan, terutama subkelompok sayur-sayuran dan ikan segar.
Secara lebih spesifik, komoditas utama pendorong deflasi Kaltim adalah kangkung, sawi hijau, bayam, wortel, ikan laying, dan ikan teri.
Sementara jika diperhatikan secara histori, tambah dia, inflasi pada November 2015 merupakan inflasi terendah ketimbang inflasi yang terjadi pada bulan yang sama sepanjang lima tahun terakhir.
"Fakta dari pencapaian tersebut, berarti inflasi berdasarkan indeks harga konsumen di Kaltim selama Januari hingga November 2015 mencapai 3,80 persen. Kondisi ini masih sejalan dengan sasaran inflasi yang dipatok BI Kaltim yang sebesar 4 persen plus minus 1," kata Mawardi lagi. (*)