Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kota Samairnda, Kalimantan Timur, membagikan 3.000 masker untuk meminimalkan dampak kabut asap yang menyelimuti daerah itu.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Samarinda Deasy Evriyani, Selasa mengatakan pembagian masker dilakukan di tiga titik, yakni di Simpang Tiga Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Agus Salim, Simpang Air Hitam, dan Simpang Muara Teluk Lerong
Pembagian 3.000 masker tersebut kata Deasy Evriyani, dilakukan atas kerja sama Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan, UPTD Jamkesda dan didukung Bagian Humas dan Protokol Setkot Samarinda, Forum Kota Sehat (Forkots) Samarinda, Puskesmas Wonorejo, Puskesmas Karang Asam, Puskesmas Juanda serta Puskesmas Segiri.
"Pembagian masker tersebut sebagai langkah antisipasi dan meminimalisir dampak kabut asap," katanya.
"Waspada dan lindungi diri dari dampak buruk kabut asap, karena ini polusi udara berpengaruh pada kesehatan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan menyebabkan iritasi mata," ungkap Deasy Evriyani.
Dinas Kesehatan Samarinda lanjut Deasy Evriyani, mengimbau masyarakar agar mengurangi aktivitas fisik di luar rumah dan apabila ke luar rumah, harus menggunakan masker dan kacamata serta memperbanyak minum air putih dan makanan bergizi.
"Kami juga meminta masyarakat agar segera ke sarana pelayanan kesehatan jika mengalami kesulitan bernafas atau gangguan lainnya," kata Deasy Evriyani.
Sementara, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setkot Samarinda Masrullah mengatakan, selain membantu masyarakat, pembagian masker ini juga mengurangi dampak kabut yang semakin pekat menyelimuti daerah itu.
"Dari aksi ini, juga untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan bukan hanya dari dampak kabut asap tapi juga dari penyebab penyakit lainnya," ujar Masrullah.
Ia juga menyampaikan pesan Wali kota Samarinda Syaharie Jaang yang berterima kasih terhadap aksi bagi bagi masker tersebut yang bukan hanya dari pemerintah kota, tetapi juga dilakukan Satuan Polisi Lalu Lintas serta sejumlah yang ada di daerah itu.
"Wali Kota juga berpesan agar masyarakat jangan membakar lahan dan sampah," ujar Masrullah. (*)