Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia menyatakan kegagalan tim Indonesia memenuhi target medali emas pada SEA Games 2015, karena persiapan yang kurang maksimal dan jam terbang atlet dalam mengikuti kejuaraan internasional masih minim.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Muslimin saat dihubungi di Samarinda, Selasa, mengatakan persiapan tim Indonesia untuk menghadapi SEA Games hanya sekitar satu tahun.
Sementara negara-negara pesaing seperti Vietnam dan tuan rumah Singapura sudah menjalani persiapan selama empat tahun sebelum pelaksanaan pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara tersebut, termasuk mendatangkan pelatih dari Eropa dan Korea.
"Atlet-atlet dari kedua negara itu juga sering diturunkan pada kejuaraan internasional untuk mengasah kemampuan dan jam terbang bertanding," jelas Muslimin.
Ia mengatakan target PB Ikasi pada SEA Games 2015 yang saat ini sedang berlangsung adalah dua medali emas, tetapi tim anggar hanya mampu merebut satu medali perak dan lima perunggu.
"Kesempatan tim Indonesia meraih emas ada di nomor sabel beregu putra. Sayangnya di laga final, Ruli (Sumsel), Edon (Jabar) Ricky Desulima (Sumsel) dan Ade Ansori kalah dengan tim Vietnam," papar Muslimin.
Adapun lima medali perunggu diraih oleh nomor sabel beregu putri yang beranggotakan Ima safitri (Kaltim), Diah (Jatim), Reni dan Novi (keduanya Sumsel).
Kemudian floret beregu putri yang terdiri dari Cintya Puah, Herlin Herviana (keduanya Kaltim), Feriana (Kalbar) dan Plodesa (Jateng). Floret beregu putra melalui Ricky Hafiz (Kaltim), Arianto Agus Salim (Sulsel), Denis Adriadinata (Jabar), Desulima (Sumsel), dan Tauhid Ramadhan.
Selanjutnya degen beregu putri oleh Dian Pertiwi (Jabar), Isnawati (Sulsel), Mega (Sumut), dan Jenet. Terakhir nomor degen beregu putra Hauirulah (Sulsel), Rian Pratama (Jateng), Joneska (Sulsel), dan Yudi Setiawan.
Muslimin mengungkapkan minimnya dukungan anggaran dari pemerintah membuat persiapan tim anggar menjadi kurang maksimal.
Padahal, PB Ikasi sudah berupaya optimal untuk mempersiapkan atlet dengan melaksanakan uji coba ke luar Negeri selama sebulan dan juga mengontrak pelatih asing.
Akan tetapi, upaya maksimal tersebut belum membuahkan hasil positif dalam pencapaian target medali emas di SEA Games 2015.
"Prestasi yang diraih para atlet tetap harus kami syukuri, karena anggar masih bisa meraih medali, meski hanya berupa satu perak dan lima perunggu," ujarnya. (*)
Ikasi: Atlet Indonesia Kalah Jam Terbang
Selasa, 9 Juni 2015 20:05 WIB