Yogyakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Geologi Batubara Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ferian Anggara menciptakan inovasi pembenah tanah ramah lingkungan dari batubara kalori rendah yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan rehabilitasi lahan tambang.
Ferian Anggara dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin, menyebut produk yang diberi nama "Gamahumat" itu dikembangkan untuk menunjukkan bahwa sisa kegiatan pertambangan dapat diolah menjadi bahan bermanfaat bagi keberlanjutan lingkungan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa sektor tambang pun bisa memberi kontribusi positif bagi keberlanjutan lingkungan," ujar Ferian.
Pembenah tanah merupakan bahan tambahan yang berfungsi memperbaiki struktur dan kesuburan tanah agar lebih mampu menyimpan air serta unsur hara, sehingga tanaman dapat tumbuh lebih optimal.
Menurut Ferian, Riset Gamahumat bermula pada 2022 di bawah koordinasi Ferian bersama tim di Fakultas Teknik UGM.
Baca juga: Prabowo perintahkan TNI kawal jaksa sita 100.000 ha lahan sawit ilegal
Penelitian dilakukan untuk mencari solusi pengelolaan batubara kalori rendah yang berlimpah di Indonesia namun selama ini kurang termanfaatkan.
Keunggulan lain dari "Gamahumat", kata Ferian, adalah kemudahannya diterapkan tanpa menambah biaya tenaga kerja.
Sebagai pembenah tanah, Gamahumat diaplikasikan sejak tahap awal pengolahan lahan, kemudian kembali digunakan pada hari ke-14 dan ke-30 bersamaan dengan kegiatan pemupukan rutin tanaman padi.
Pola itu membuat petani tidak perlu menambah tahapan kerja maupun biaya tambahan.
"Kami memastikan Gamahumat bisa digunakan dalam alur kerja petani tanpa menambah tenaga atau biaya tambahan," terang Ferian.
Baca juga: Dinas ESDM Kaltim pantau ketat 36 tambang terdampak sanksi kementerian
Menurut Ferian riset tersebut berfokus pada inovasi yang memberi dampak nyata bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung perekonomian nasional.
Industri tambang yang kerap dinilai hanya mengeksploitasi sumber daya alam, sejatinya juga berperan penting sebagai penyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batubara.
Ia menambahkan melalui pendekatan riset seperti Gamahumat, potensi hasil tambang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan nilai tambah di bidang pertanian dan rehabilitasi lingkungan.
"Kami ingin mengubah paradigma bahwa dari tambang pun bisa lahir solusi hijau yang mendukung ketahanan pangan," ujar dia.
