Samarinda (ANTARA) - Ketua Yayasan Vijaya Citta Samarinda Agus Haryono meminta kepada Ketua Madha Tantri Ridwan Liong (Lianhua Yinshi) dan jajaran agar mendesak True Buddha Foundation (TBF) untuk memberi teguran, sanksi dan minta kepada oknum yang telah menyebarkan hoax atau berita bohong pada rapat umum pada 5 Juli 2025.
“Meskipun pada surat balasan tertanggal 1 September 2025 yang dilayangkan pihak TBF membalas surat Madha Tanri pada 29 Agustus 2025, mereka mengakui bahwa terjadi kelalaian dan tidak bijaksana. Namun kami mendesak TBF untuk memberi sanksi terhadap oknum tersebut,” tegasnya saat konferensi pers di Samarinda, Sabtu (18/10).
Agus Haryono menjelaskan isi dari surat balasan TBF kepada Madha Tanri selain mengakui kelalaian juga meminta maaf kepada pihak Vihara dan Dharmaduta yang telah dirugikan, menimbulkan ketidaknyamanan serta merusak nama baik.
Lanjutnya, Divisi Pengawas mewakili TBF, Sarwa Manggala dalam surat tersebut mengakui kelalaian karena tanpa melakukan penyelidikan menyeluruh.
Kemudian setelah dilakukan penyelidikan Divisi pengawas TBF menetapkan bahwa kegiatan opresional Shengxin Tongxiuhui (Vihara Vajra Vijaya Citta Samarinda) berjalan dengan benar dan sesuai dengan ajaran Buddhadharma.
Agus Haryono didampingi Ketua Vihara Vajra Vijaya Citta Julianti Chiasidy dan Ketua Madha Tanri Ridwan Liong serta Pandita Lokapalasraya kembali menegaskan agar TBF memberi sanksi sebagai bentuk keadilan bagi umat Vihara Vajra Vijaya Citta dan mereka menunggu hal itu karena sudah meresahkan dalam beberapa bulan ini.
“Kami meminta ketegasan dari TBF untuk meminta si pembawa dharma minta maaf dan diberi sanksi karena sudah mencemarkan nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan,” katanya.
Ia menambahkan jika hal ini dibiarkan tanpa ada sanksi dikhawatirkan hal serupa akan terulang kembali. ”Kami memberi batas waktu dua Minggu sudah ada realisasinya,” ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya para tokoh Vihara Vajra Vijaya Citta Samarinda merasa terganggu terhadap pernyataan yang dilontarkan seseorang mengaku sebagai Pembabar Dharma di Rapat Umum TBF pada 5 Juli 2025 lalu.
Oknum tersebut melakukan tuduhan atau fitnah terhadap pengurus Vihara Vijaya Citta atau Sheng Xin Tong Xiu Hui menggalang dana dari para donator. Selama memberikan sejumlah dana tertentu, maka rintangan karma dapat dilenyapkan.
Hal itu disampaikan oknum Pembabar Dharma pada di rapat umum TBF pada 5 Juli 2025 dalam diskusi yang dihadiri lebih dari 60 perwakilan dari seluruh Vihara Tantrayana Satya Buddha Zhen Fo Zong di Indonesia, sehingga dianggap telah mencemarkan nama baik.
