Kubar, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Pemkab Kubar), Kalimantan Timur, memperkuat kolaborasi lintas sektor baik antar-organisasi perangkat daerah (OPD), masyarakat, hingga swasta dalam intervensi stunting guna mendukung target nasional penurunan stunting menjadi 14 persen.
Penguatan kolaborasi merupakan hal krusial karena prevalensi stunting di kabupaten itu tergolong tinggi, yakni berdasarkan data dari hasil survei SSGI, terjadi kenaikan 5,6 persen, dari 23,1 persen pada 2023 menjadi 27,6 persen pada 2024.
"Untuk itu kami mengajak semua pihak menguatkan kolaborasi dalam melakukan percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting,” kata Plt Asisten III Setkab Kubar Kamius Junaidi di Sendawar, Kubar, Jumat.
Hal yang menjadi penekanan pihaknya antara lain pemanfaatan anggaran untuk mendukung intervensi spesifik dan sensitif seperti peningkatan gizi ibu dan anak, perbaikan sanitasi, dan penyediaan akses air bersih.
Kemudian koordinasi antar-OPD baik dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat, dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dinas ketahanan pangan, dan koordinasi dengan pihak lain terkait, karena masing-masing pihak memiliki kewenangan spesifik dalam konvergensi stunting.
"Sinergi lintas sektor dan pihak terkait, termasuk dengan pihak swasta merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan stunting, maka kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi harus terus dikuatkan," katanya.
Selain itu, pos pelayanan terpadu (posyandu) yang tersebar di semua desa dan kelurahan pun perlu dimaksimalkan, antara lain terkait pemenuhan makanan tambahan bergizi baik bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah dua tahun.
Para kader posyandu pun perlu memaksimalkan peran edukasi, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak, yakni pentingnya mencukupi kebutuhan gizi mulai anak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
Pemkab Kubar pun, katanya, dalam upaya percepatan penurunan stunting, telah melakukan pematangan aksi melalui rapat koordinasi yang digelar Kamis kemarin, sebagai tindak lanjut atas hasil evaluasi upaya telah dilakukan Pemkab Kubar melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Rapat koordinasi itu untuk merumuskan program dan strategi penanganan stunting, sekaligus sebagai komitmen bersama dalam pencegahan dan penurunan stunting yang terintegrasi, terkoordinir agar ke depan lebih efektif.