Kutai Kartanegara (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan sebanyak 841 desa terhubung dengan akses internet terpusat dalam upaya mendorong transformasi digital hingga wilayah pedalaman.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal di Tenggarong, Kamis, mengatakan program internet gratis ini akan didanai oleh Pemprov Kaltim selama lima tahun ke depan dan ditujukan untuk memperkuat konektivitas digital hingga ke pelosok desa.
Menurut Faisal sebagai langkah awal dimulai dengan penandatanganan kesepakatan (SPK) antara Diskominfo Kaltim dengan Dinas Kominfo kabupaten/kota yang memiliki wilayah desa.
Penandatanganan ini menjadi landasan kerja sama dalam pelaksanaan program pengadaan titik akses internet desa.
“Akses internet ini akan difokuskan satu titik per desa. Bisa ditempatkan di kantor desa dan jika infrastruktur sudah baik, bisa juga di sekolah, puskesmas, atau bahkan kita kembangkan menjadi pusat kreatif (creative craft),” kata Faisal.
Setiap titik akses internet nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas multimedia yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pelayanan publik hingga kegiatan edukatif dan ekonomi kreatif.
Sebagai langkah percontohan, program ini akan diluncurkan pada Juni 2025 mendatang di empat desa di Pulau Maratua. Mudah-mudahan peluncuran tersebut bisa bertepatan dengan penyelenggaraan Maratua Jazz Festival. Pemilihan Maratua sebagai lokasi awal bukan tanpa alasan.
“Kami memilih Maratua karena masyarakat di sana sangat antusias dengan konsep creative craft. Kita siapkan satu titik internet publik yang bisa dimanfaatkan bersama,” lanjut Faisal.
Adapun Program ini menjadi bagian dari visi besar Kalimantan Timur dalam mendorong transformasi digital hingga ke tingkat desa, demi menciptakan masyarakat yang terhubung, produktif, dan inovatif di era digital.