Sangatta (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Hasbollah mengharapkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) segera beroperasi, sebagai tonggak baru perekonomian daerah.
"Beberapa waktu lalu kami bersama Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud meninjau langsung lokasi KEK. Nanti bakal ada perubahan disana," katanya di Sangatta, Kamis.
Ia mengatakan, saat kunjungan Gubernur Kaltim bersama Anggota DPRD Kaltim Apansyah didampingi seluruh fraksi Golkar Kutim, melihat perlunya ada revitalisasi di wilayah tersebut.
Dikemukakannya revitalisasi tersebut keinginan Gubernur Rudy Mas'ud untuk mengoptimalkan potensi yang ada di KEK MBTK. Sehingga bisa menarik banyak investor untuk berinvestasi.
"Hingga saat ini, KEK MBTK sudah ada tiga investor yang melakukan investasi, yaitu PT. Palma Serasih Internasional (PSI), PT. Energi Agro Investama (EAI), dan Anhui Guangxin Agrochemical Co. Ltd. (AGX)," katanya.
Hasbollah menuturkan bahwa di sana sudah ada kegiatan bongkar muat CPO dari salah satu investor. Diharapkan dengan kebijakan Gubernur Kaltim yang baru, kawasan tersebut dapat lebih hidup.
Menurutnya KEK MBTK bakal menjadi peluang industri hilirisasi di Kaltim. Hal tersebut, sesuai dengan program pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Dia berharap agar pemerintah segera menyelesaikan segala persyaratan agar kawasan tersebut dapat beroperasi dengan resmi.
"Masih ada perizinan yang belum lengkap, jadi belum bisa beroperasi. Harapannya dalam waktu dekat KEK MBTK dapat beroperasi untuk kemajuan ekonomi Kaltim," kata Hasbollah.