Sangatta (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, memperingatkan ancaman banjir bandang yang berpotensi melanda akibat gundulnya hutan dan gunung di daerah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Zainuddin Aspan di Sangatta, Kamis, menegaskan, penggundulan gunung dan hutan secara besar-besaran akan menjadi ancaman bencana banjir bandang ke depannya.
"Kalau gunung-gunung sudah diratakan, hutan sudah dirusak, maka tidak ada lagi penahan resapan air maka akan terjadi bencana banjir bandang," kata Zainuddin Aspan.
Bencana banjir bandang ini, tegas Zainuddin, memang belum akan terjadi dalam beberapa tahun ini, namun jangka panjang atau puluhan tahun mendatang.
Belajar dari musibah yang melanda berbagai daerah di Indonesia, seperti di Aceh dan daerah lain, banjir bandang terjadi dalam kurun waktu hingga puluhan tahun kemudian.
"Yang merasakan bukan kita lagi, tapi bencana itu diwariskan kepada anak-anak dan cucu kita nantinya," kata dia.
Saat ini, kata dia, terjadi penggundulan gunung dan hutan akibat aktivitas berbagai kepentingan, seperti perusahaan, kepentingan pemukiman hingga kepentingan pribadi.
Resapan air, kata Zainuddin, juga sudah menjadi pemukiman,sehingga ketika terjadi banjir dan hujan tidak ada lagi resapan air. Akibatnya banjir masuk ke pemukiman yang kemudian merendam pemukiman.
"Ini semuanya akan berpotensi menjadi ancaman bagi Kutai Timur terutama Kota Sangatta di masa mendatang," katanya. (*)
BPBD Kutai Timur Peringatkan Ancaman Banjir Bandang
Kamis, 13 November 2014 20:30 WIB
Kalau gunung-gunung sudah diratakan, hutan sudah dirusak, maka tidak ada lagi penahan resapan air maka akan terjadi bencana banjir bandang,"