Kota Balikpapan (ANTARA) - Symphony Merah Putih di Pantai Kilang Mandiri digelar sukses dan meriah di Pantai Kilang Mandiri, Balikpapan. Pada malam pertunjukan akhir pekan lalu, tiada hentinya Pantai Kilang dipadati oleh warga Balikpapan.
Sejak siang hingga jelang tengah malam, warga Kota Minyak disuguhi sajian musik, tari, dan berbagai sajian kuliner dari puluhan stand di sekeliling pantai pada akhir pekan lalu.
”Kami hadirkan penyanyi dan musisi dari Jakarta yaitu Sal Priadi dan Fabio Asher, dan juga teman-teman band dan musisi Balikpapan,” kata Irham Kafrawi dari Force IDEA Communications, Senin.
Sal Priadi adalah penyanyi yang terhitung baru di blantika musik Indonesia. Sal, yang asal Malang, Jawa Timur, terkenal karena menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu melankolis-sentimental seperti Misteri Minggu Pagi atau Gala Bunga Matahari.
”Jadi ngak cuma musisi rock yang berasal dari Malang atau dari Jawa Timur,” kata Sunu Wardono, warga Balikpapan asal Malang yang penggemar berat band hard rock God Bless. Gitaris God Bless, Ian Antono, adalah asal Malang.
Bukan kebetulan, pernah juga menjadi gitaris God Bless, Eet Sjachranie, putra gubernur pertama Kalimantan Timur Abdul Wahab Sjachranie.
Di Symphony Indonesia, turut ditampilkan band-band Balikpapan. Di awal acara saat matahari masih garang, hadir Blackforest, ‘band cover dan top 40’ yang coba meneduhkan suasana.
Berikutnya ada Edelweiss, band yang sudah 20an tahun eksis yang oleh penggemarnya yang cukup solid di Kota Minyak disebut memainkan pop dan rock. Hit milik sendiri “Katakanlah” pun membuat penonton mulai bernyanyi bersama.
Setelah waktu salat zuhur langsung digeber TTM, Clovers, Bobba Band, dan TerasKaca. Barulah kemudian giliran tarian dan dua penampil dari Jakarta.
Menurut Irham, acara yang didukung Pertamina tersebut untuk merayakan keberagaman seni dan budaya, melestarikannya, serta menjadi ajang kolaborasi dengan bisnis kuliner Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
”Juga buat mengokohkan peran Balikpapan sekarang sebagai satu kota penyangga IKN Nusantara,” tambah Irham.
Karena itu selain panggung di bagian timur pantai, juga bersusun di bagian barat stand-stand UMKM makanan dan berbagai pernik Balikpapan.
“Acara ini juga menjadi sarana untuk memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota dinamis yang tidak hanya mendukung pembangunan IKN, tetapi juga merangkul kekayaan seni dan budaya,” demikian Irha.
Dukungan sponsor yang diberikan PT Pertamina (Persero) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Balikpapan memungkinkan event ini ditonton secara gratis. Ilham mengatakan, bahwa Pertamina Symphony Merah Putih ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan komunitas dalam membangun semangat persatuan dan memberi ruang untuk kreativitas.