Samarinda (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggagas inovasi pendidikan kependudukan melalui Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), tingkat sekolah dasar dan menengah pertama.
“Penerapan SSK tidak akan mengganggu kurikulum yang sudah ditetapkan. Program ini menambah dimensi pengayaan yang bertujuan memperluas wawasan siswa tentang kependudukan dan keluarga berencana,” kata Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi, di Samarinda, Selasa.
Ia menjelaskan dengan menghadirkan materi kependudukan sebagai tambahan, diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menginspirasi siswa. Untuk memahami isu-isu terkait kependudukan yang relevan dengan kehidupan mereka.
DPPKB Kutim secara berkala memantau pelaksanaan program SSK di setiap sekolah, agar penerapan program tersebut berjalan optimal.
“Materi SSK hanya bersifat pengayaan, sehingga siswa mendapatkan pengetahuan tambahan tentang kependudukan dan keluarga berencana,” katanya.
Junaidi mengharapkan pengayaan materi kependudukan tidak hanya menambah pengetahuan siswa, tapi juga menanamkan nilai-nilai penting tentang perencanaan keluarga sejak dini.
“Pastikan anak-anak kita mendapatkan pengetahuan yang memadai tentang pentingnya perencanaan keluarga,” katanya.
Junaidi menambahkan adanya program SSK diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menerapkan pendidikan kependudukan sebagai bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.