Mahulu, Kaltim (ANTARA) - BPBD Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir, seiring adanya peringatan dini BMKG tentang potensi tingginya intensitas hujan, karena kabupaten ini pada Senin dan Selasa dilanda banjir.
“Imbauan ini kami keluarkan karena adanya peringatan dini dari BMKG bahwa di wilayah Mahulu berpotensi hujan sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mahulu Agus Darmawan di Mahulu, Rabu.
Imbauan dikeluarkan melalui surat dengan nomor 360/0400./BPBD/X/2024 pada Selasa, 8 Oktober 2024, ditujukan kepada kepala organisasi perangkat daerah se-Mahulu, camat se-Mahulu, dan kepala kampung se- Mahulu.
“Selain mengeluarkan surat imbauan, BPBD Mahulu juga keliling ke kampung-kampung untuk melakukan imbauan langsung ke masyarakat agar waspada, termasuk tiga kecamatan di bagian hilir Mahulu, yakni Kecamatan Long Bagun, Long Hubung, dan Kecamatan Laham,” katanya.
Kewaspadaan untuk daerah di bagian hilir dilakukan karena pada Senin, dua hari lalu banjir akibat hujan lebat tersebut terjadi di Kecamatan Long Apari, kemudian pada Selasa banjir di Kecamatan Long Pahangai, sedangkan hari ini banjir sudah surut, namun kewaspadaan harus terus dilakukan.
Isi surat imbauan tersebut berisi upaya pencegahan prabencana, antara lain mengetahui istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir seperti Siaga I sampai Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
Kemudian mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal terkait zona rawan banjir dan longsor (dapat menggunakan aplikasi inarisk), mengetahui cara-cara untuk melindungi diri dan tempat tinggal dari banjir dan longsor, mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan dampaknya.
Sedangkan imbauan yang dilakukan pascabencana antara lain menghindari air banjir karena kemungkinan terkontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman kena setrum, waspada dengan instalasi listrik.
Kemudian menghindari area yang airnya baru saja surut karena jalan licin, mengurangi aktivitas ke lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang membutuhkan sukarelawan, kembali ke rumah sesuai dengan perintah dari pihak yang berwenang, tetap di luar rumah yang masih dikelilingi air.