Samarinda (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap gigitan hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan monyet yang bisa menyebabkan penyakit rabies, meskipun di Kaltim belum ada kasus terinfeksi.
"Saat ini kasus orang terkena penyakit rabies lagi heboh di media sosial, namun meskipun Kaltim belum ada yang terinfeksi, tetap kami minta masyarakat waspada terhadap gigitan hewan peliharaan, karena ini juga menjadi perhatian kami," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Provinsi Kaltim Ivan Hariyadi di Samarinda, Jumat.
Dikemukakannya, di Provinsi Kalimantan Timur sejak Januari hingga Mei 2023 terdapat sebanyak 182 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR). Namun kasus manusia positif rabies masih belum ditemukan.
Ia mengemukakan, sebagai langkah antisipasi masyarakat mesti memahami tanda-tanda positif rabies pada manusia, di antaranya kejang-kejang, mulut mengeluarkan busa, hingga ketakutan pada air, cahaya dan udara. Ketakutan tersebut disebabkan karena virus menyerang saraf pusat manusia.
"Jika orang sudah terinfeksi rabies, biasanya angka harapan kesembuhannya itu kecil," katanya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak panik serta khawatir atas kasus rabies yang heboh di luar daerah, apalagi sampai phobia terhadap hewan peliharaan.
"Kalau sudah terkena gigitan, sebagai pertolongan pertama dapat dilakukan dengan mencuci bagian luka yang tergigit menggunakan sabun dengan air mengalir agar mengurangi kadar virusnya," kata Ivan.
Ia menjelaskan, biasanya, kalau badan orang itu sehat, jika ada virus influenza cuma sedikit kemungkinan akan kuat. Hal tersebut sama dengan rabies, jika memiliki daya tahan tubuh yang kuat, maka tidak sampai menjadi penyakit.
Ia menerangkan, jika seseorang yang tergigit oleh hewan segera di bawa ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan perawatan. Yaitu diberikan serum anti rabies (SAR) secara berkala sesuai kondisi.
Ivan menegaskan, saat ini tidak hanya SAR, bahkan juga terdapat vaksin anti rabies (VAR) di setiap fasilitas kesehatan. Dinkes Kaltim telah mendistribusikan vaksin tersebut ke sepuluh kabupaten/kota.
"Selain gigitan, penularan rabies dapat juga melalui air liur yang berkontak langsung pada kulit yang luka," ucapnya.
Ivan menghimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan peliharaan segera melakukan vaksinasi untuk mencegah terjadinya penularan penyakit rabies. Apabila terdapat kasus gigitan masyarakat diharapkan tidak panik, segera mencuci luka dan pergi ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut.