Samarinda (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak) Provinsi Kalimantan Timur tengah fokus pada Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) untuk meningkatkan kualitas peternak lokal dan mendorong kemandirian ekonomi mereka.
Kepala Disnak Kaltim Fahmi Himawan di Samarinda, Selasa, menyatakan bahwa PDKT merupakan evolusi dari Desa Korporasi Sapi (DKS) yang dirintis pada 2019 di Babulu, Penajam Paser Utara.
"Program ini tidak hanya terbatas pada sapi, tetapi juga kambing, domba, serta ternak lain seperti magot, burung walet, dan lebah kelulut," jelas Fahmi.
Fahmi menambahkan, inovasi dan kualitas menjadi prioritas dalam penerapan PDKT. Pihaknya menggunakan produk dalam negeri dan terus berupaya meningkatkan kualitas ternak lokal.
Disnak Kaltim menargetkan pembangunan 32 PDKT di seluruh Kalimantan Timur. Setiap PDKT mendapatkan dukungan terpadu, mulai dari penyediaan rumput, pembangunan kandang, hingga pemberian hewan ternak.
"Dengan fokus pada aspek ekologis, limbah ternak akan diolah menjadi pupuk dan biogas, mendukung energi baru terbarukan (EBT)," tambah Fahmi.
Pada 2025, Disnak Kaltim memperkuat kerja sama dengan pihak ketiga, seperti Universitas Mulawarman (Unmul), untuk mendukung pengembangan PDKT.
Disnak juga fokus pada keterlibatan peternak milenial dan membina mereka melalui pembentukan koperasi. Kerja sama dengan instansi lintas sektor pun dijalin untuk menumbuhkan iklim usaha yang menguntungkan bagi semua pihak.
Fahmi menekankan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan program ini. Pihaknya memastikan setiap PDKT dapat beroperasi secara mandiri dalam tiga tahun ke depan.
"Untuk mencapai tujuan ini, kami membimbing manajemen peternakan yang terpadu dan sistematis. Manajemen terpadu ini akan memudahkan peternak dalam menyediakan data berbasis spasial, pelaporan, dan pengawasan," ucapnya.
Paiman, anggota Kelompok Tani Ternak Mandiri Desa Suka Rahmat, Kutai Timur, mengungkapkan manfaat PDKT bagi kelompoknya. "Jumlah sapi yang kami pelihara saat ini dari masing-masing kelompok itu rata-rata ada dua ada tiga, perkiraan 25 ekor," katanya.
Paiman menjelaskan, jenis pakan yang diberikan beragam, mulai dari rumput gajah, rumput odot, hingga pakchong yang merupakan bantuan dari Disnak. "Selain dari itu, kita tidak terpaku dari pakan yang ada, tapi dibelikan bedak untuk supaya sapi sehat dan gemuk," tambahnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Disnak Kaltim yang telah memberikan bantuan kepada kami. Semoga bantuan ini sangat bermanfaat untuk kelompok kami," ungkap Paiman.