Kota Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah mengapresiasi Pertamina atas upayanya memenuhi aturan menggunakan produk dalam negeri (PDN) dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 35 persen per Agustus 2024 dalam Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek peningkatan kapasitas dan pembangunan kilang baru di Balikpapan dan Lawe-Lawe, Penajam Paser Utara.
“Apresiasi disampaikan langsung oleh Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nicodemus Daud pertengahan pekan lalu,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) Asep Sulaeman, Senin.
PT KPB adalah pelaksana proyek RDMP di Balikpapan dan Lawe-Lawe, Penajam Paser Utara. Di Balikpapan, berdampingan dengan area kilang yang sudah ada dan terus beroperasi, adalah pembangunan kilang baru. Di Lawe-Lawe adalah pembangunan terminal crude atau tempat penampungan minyak mentah berkapasitas 2 juta barel lebih.
Asep menuturkan, pencapaian TKDN dan PDN hingga 35 persen dari proyek RDMP tersebut adalah buah dari koordinasi, usaha, dan kerja keras setiap komponen proyek. Termasuk juga kesungguhan dari para pemasok untuk memberikan produk kualitas terbaik made in, buatan Indonesia.
Untuk produk baja dan pipa konstruksi, misalnya, RDMP dipasok antara lain oleh PT Krakatau Steel, badan usaha milik negara yang khusus memproduksi baja.
Asep menambahkan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Nicodemus meninjau proyek RDMP di Balikpapan dalam format kunjungan kerja. Saat berkeliling melihat proyek yang masih melibatkan 13.000 pekerja itu, Nicodemus ditemani Direktur Utama PT KPB Bambang Harimurti.
Dalam kesempatan itu Direktur Nicodemus memaparkan, bahwa penggunaan produk dalam negeri atau buatan bangsa sendiri memiliki efek berganda yang luar biasa—seperti menyerap tenaga kerja dan kebanggaan sebagai bangsa yang memproduksi barang yang memenuhi standar-standar kelas dunia.
Dalam kesempatan itu juga Direktur Bambang Harimurti menyampaikan bahwa PT KPB dalam mengerjakan Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe juga melibatkan perusahaan lokal dan nasional dalam memenuhi kebutuhan proyek akan barang dan jasa.
“Yang kami yakin juga membuka lapangan kerja dan memberi efek ganda lainnya bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Bambang.