Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim) memprioritaskan penyiapan keahlian angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri di daerah.
"Hal ini dilakukan untuk menekan angka pengangguran di Kalimantan Timur yang saat ini berada di angka 5,75 persen berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024," kata Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi di Samarinda, Jumat.
Rozani optimistis angka pengangguran akan terus menurun seiring dengan pertumbuhan investasi dan aktivitas ekonomi di Benua Etam.
Untuk memastikan kesesuaian antara keterampilan angkatan kerja dengan kebutuhan industri, kata dia, Disnakertrans Kaltim aktif menjalin komunikasi dengan pelaku industri.
"Kami ada forum pelatihan dengan dunia industri. Nah, dari mereka kami mendapatkan saran dan masukan. Apakah kurikulum kami sudah sesuai atau sarana prasarana kita sudah sesuai, guna perbaikan terus-menerus agar alumni kita lebih segera bisa ditempatkan," jelas Rozani.
Disnakertrans Kaltim memiliki dua Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) yang berlokasi di Balikpapan dan Bontang. Kedua BLKI ini melayani masyarakat dari seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Rozani menambahkan pemetaan jenis pelatihan keahlian di BLKI disesuaikan dengan kebutuhan industri di masing-masing daerah.
"Tergantung pada daya saing daerah, apa yang ingin dilakukan daerah, ya kita coba berkontribusi dengan menyiapkan angkatan kerja kita yang memiliki level kompeten," ucapnya.
Selain pelatihan di BLKI, Disnakertrans Kaltim juga menyelenggarakan berbagai program lain untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja, seperti pemagangan di perusahaan.
Rozani mengungkapkan program pemagangan telah berhasil menyerap hampir 90 persen peserta menjadi karyawan di perusahaan tempat mereka magang.
"Melalui upaya- upaya dalam menyiapkan angkatan kerja yang kompeten dan sesuai kebutuhan industri, kami optimistis angka pengangguran di Kaltim dapat terus ditekan dan pertumbuhan ekonomi daerah dapat terus meningkat," kata Rozani.