Kota Balikpapan (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI menargetkan inklusi keuangan di akhir 2024 ini bisa mencapai 90 persen.
“Satu cara kita mempercepat tercapainya adalah dengan Fin Expo ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Muhammad Ismail Riyadi di Balikpapan, Jumat.
Sehari sebelumnya, Ismail Riyadi bersama sejumlah pejabat perbankan Tanah Air hadir di pembukaan Fin Expo 2024 di atrium mal Pentacity, Balikpapan Super Blok. Riyadi juga membuka acara pameran yang berlangsung hingga Minggu 5 Oktober tersebut.
Bahkan lebih jauh pemerintah menargetkan inklusi keuangan mencapai 98 persen pada 2045 atau tepat pada 100 tahun Indonesia merdeka.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan inklusi keuangan adalah kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan keuangan formal di mana pun mereka berada.
Inklusi keuangan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui produk dan layanan keuangan yang tepat waktu, aman, dan terjangkau.
Satu wujud inklusi keuangan adalah keberadaan ATM atau anjungan tunai mandiri yang mudah ditemukan di mana-mana, termasuk sekarang di desa-desa. Dengan ATM masyarakat dapat melayani dirinya sendiri dalam beberapa urusan keuangan, seperti setor-tarik uang tunai, transfer, dan menunaikan kewajiban pembayaran-pembayaran.
Berikutnya, sebagai juga tujuan dari inklusi keuangan, adalah masyarakat cerdas dalam mengelola dan memanfaatkan uangnya.
“Di dalam kesempatan FinExpo, pada 5 Oktober sebelum penutupan, kita mencanangkan Bulan Inklusi Keuangan,” tambah Riyadi.
Selama bulan ini, berbagai institusi yang bergerak di industri keuangan menyelenggarakan pameran, seminar, acara bincang-bincang, dan edukasi mengenai produk jasa keuangan. Itu semua untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya inklusi keuangan.
“Agar jangan sampai terjerat judol (judi online),” kata Ketua FinExpo Wani Sabu.
Menurut Wani Sabu yang juga adalah Executive Vice President Center of Digital Bank Central Asia (BCA), berinvestasi di lembaga keuangan yang terpercaya jelas lebih baik daripada berharap keuntungan berlipat sekejap seperti berjudi, yang belum tentu terjadi.
Riyadi kembali menambahkan, "Targetnya, inkluse keuangan meningkat 10 persen dari tahun lalu. Baik dari sisi penghimpunan dana maupun penggunaan produk lain.”
Pameran Lembaga Jasa Keuangan atau Financial Expo (FinExpo) 2024 di mal Pentacity, Balikpapan Super Blok (BSB) berlangsung dari Kamis hingga Minggu, 3-5 Oktober 2024. Sebanyak 71 lembaga jasa keuangan (LJK) dari perbankan, asuransi, pasar modal, pembiayaan, pegadaian, dana pensiun, dan finansial technology (fintech), baik yang konvensional maupun syariah turut menjadi peserta.