Kota Balikpapan (ANTARA) - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak alias RPTRA untuk anak-anak Salok Baru meski lokasinya terpencil di ujung Balikpapan. Kampung yang jadi bagian Kelurahan Kariangau dengan diapit Teluk Balikpapan dan rawa-rawa mangrove Teluk Waru.
“Kami senang anak-anak Salok Baru jadi punya tempat bermain yang baik,” kata Kepala Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan Keluarga Berencana Heria Prisni, Minggu.
Lebih-lebih lagi RPTRA ini diadakan oleh Apical-PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) sebagai bagian dari kegiatan sosial perusahaan untuk warga Salok Baru, yang kampungnya adalah tetangga pabrik KRN.
“Ini yang pertama yang dilakukan swasta,” lanjut Prisni. “Dan bagus sekali jadi teladan untuk diikuti jejaknya.”
RPTRA pada dasarnya adalah taman bermain yang hampir di setiap sekolah taman kanak-kanak ada. Namun bila di sekolah tentu hanya murid-murid sekolah itu yang bisa atau boleh memanfaatkan, RPTRA adalah untuk umum. Anak siapa pun boleh bermain di RPTRA.
Dalam pendidikan anak usia dini, RPTRA adalah sarana untuk anak bermain sambil belajar. Bahkan di RPTRA yang lebih lengkap, tidak hanya ada sarana bermain untuk anak, tapi juga disediakan sarana olahraga yang bisa dipakai orang dewasa seperti jogging track atau peralatan gym luar ruang.
“Karena itu RPTRA harus gratis dan mudah diakses, harus terang, mainan atau alat permainan yang diadakan atau dipasang harus aman bagi anak-anak dan menyesuaikan kondisi mereka, termasuk untuk anak-anak disabilitas,” jelas Kepala Humas KRN M Jaya Budiarsa.
Alat permainan yang menyesuaikan kondisi anak-anak itu misalnya jungkat-jangkit yang dipasang tidak lebih tinggi daripada pinggang rata-rata anak-anak, perosotan yang juga tidak terlalu tinggi, dan ayunan yang kuat.
Maka begitu diresmikan di awal pekan lalu, anak-anak Salok Baru dengan senyum lebar langsung berlarian untuk bermain jungkat-jangkit, ayunan, dan perosotan. Panas matahari pagi menjelang siang pun tak dipedulikan.
“Demikian, Apical itu harus good for community, bermanfaat bagi masyarakat,” kata Jaya Budiarsa.
Selain RPTRA, anak-anak Salok Baru juga mendapat paket buku-buku bacaan yang diserahkan oleh Tanoto Foundation, yayasan pendidikan yang diinisiasi oleh Sukanto Tanoto, pendiri grup usaha Royal Golden Eagle (RGE) di mana Apical-KRN tergabung.
“Bukan kebetulan aksi sosial kali ini adalah rangkaian kegiatan untuk memeriahkan RGE Founder’s Day,” lanjut Jaya. Rangkaian kegiatan itu berlangsung sepanjang September di Balikpapan dan Penajam Paser Utara.
RGE Founder’s Day, jelas Jaya, adalah kesempatan di mana para karyawan Apical atau unit-unit usaha RGE lainnya di Jakarta, Dumai-Riau, dan Padang-Sumatera Barat, untuk menunjukkan rasa syukur pada Yang Maha Kuasa sekaligus aksi kepedulian atas kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah kerja.
“Yang dalam peringatan tahun ini aksi-aksi tersebut kami rangkum dalam tema ‘Baik untuk Masyarakat dan Baik untuk Iklim’,” papar Jaya.
Maka sepekan sebelumnya, KRN membantu merenovasi perpustakaan SDN 021 Balikpapan, sekolah dasar di Salok Baru. Kemudian pada Jumat 27/9, Apical mengantarkan bahan makanan pokok berupa beras, minyak goreng, dan lain-lain kepada Panti Asuhan (PA) Al Mu’minun dan PA Al Firdaus, serta Pesantren Darul Hikmah yang juga ada di Salok Baru.
Di pekan kedua September, rangkaian kegiatan RGE Founder’s Day KRN dimulai dengan pemeriksaan kesehatan bagi warga lanjut usia di Kelurahan Jenebora, kelurahan yang berada tepat di seberang Salok Baru, di sisi selatan Teluk Balikpapan di Kecamatan Penajam, Penajam Paser utara.
Acara yang diselenggarakan dengan meminjam tempat di SDN 007 Penajam pada Rabu 11/9 itu diikuti 78 warga lanjut usia.
“Kami dibantu teman-teman dari Puskesmas Pembantu Jenebora dan dokter rekanan kami untuk melakukan cek tekanan darah, cek glukosa darah, kolesterol, dan asam urat,” papar Jaya.
Pemeriksaan kesehatan ini juga melayani ibu hamil dan menyusui, dan menemukan ada tujuh anak yang terlambat pertumbuhannya. Kepada para ibu hamil diberikan vitamin dan makanan tambahan, Demikian pula dengan anak-anak, terutama tujuh anak yang diduga mengalami keterlambatan pertumbuhan tersebut.
“Atas kegiatan Apical-KRN ini, saya mewakili warga mengucapkan terimakasih,” kata Lurah Jenebora Heru Susanto.
Salok Baru dan Jenebora adalah dua kampung terdekat dengan pabrik pengolahan minyak sawit mentah Apical yang dioperasikan PT KRN. Pabrik di ujung Kariangau itu menghasilkan bahan baku untuk industri makanan, pakan ternak, oleokimia, dan bahan bakar terbarukan, termasuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF, sustainable aviation fuel). ***